UnionPay berhasil menumbuhkan transaksi kartu terbitan luar negeri mencapai lebih dari 40% selama triwulan l 2018. Pada beberapa pasar di luar China daratan, lebih dari 90% transaksi dengan memakai kartu UnionPay terbitan negara setempat, berlangsung di dalam negeri. bukan tanpa alasan, ada tiga langkah yang dilakukan UnionPay untuk mendorong lokalisasi bisnis mereka di luar negeri. Apa saja?
Langkah pertama yang dilakukan UnionPay International adalah memperbanyak portofolio kartu terbitan luar negeri dan meluncurkan beragam produk kartu premium.
Menangkap kebutuhan nasabah yang beragam, UnionPay meluncurkan bergaam jenis kartu, misalnya kartu dengan tema tertentu dan kartu komersial. Sekitar 600.000 Kartu Komersial UnionPay telah diterbitkan di lebih dari sepuluh negara di luar Tiongkok daratan.
Langkah kedua yang dilakukan UnionPay adalah melakukan inovasi pada produk pembayaran. Aplikasi seluler “UnionPay” meluncurkan layanan transaksi seluler bagi para pemegang kartu di Hong Kong dan Makau bulan lalu.
Tidak hanya itu, para pemegang kartu UnionPay di Singapura, Thailand, dan Vietnam juga bisa menghubungkan kartu UnionPay terbitan lokal dengan aplikasi transaksi seluler setempat agar dapat membayar dengan memindai kode QR dari UnionPay di berbagai gerai. Para pemegang UnionPay di Hong Kong, Makau, dan Korea Selatan pun dapat menikmati layanan seluler UnionPay QuickPass, membantu mereka melakukan pembayaran dengan mengetuk ponsel. Hal ini mereka yakini dapat menambah daya tarik dari UnionPay.
Selain itu, fitur transaksi daring yang melengkapi UnionPay terbitan luar negeri ternyata juga mendorong volume transakasi daring lintas negara dengan kartu UnionPay terbitan luar negeri, sekitar 40%.
Langkah terakhir yang tak lupa dilakukan UnionPay adalah memberikan program menarik untuk memikat lebih banyak pengguna. Menghadirkan program spesial seperti potongan harga di berbagai gerai, pengembalian dana pajak, layanan VIP untuk pengajuan visa China hingga bantuan global lain diyakini UnionPay dapat menjadi daya tarik untuk mendorong pertumbuhan volume kartu mereka.
Editor: Sigit Kurniawan