Satu kabar baik yang patut membuat Indonesia berbangga bahwa salah satu BUMN di sektor energi Pertamina tercantum pada daftar Fortune Global 500, menduduki peringkat 122. Artinya di dunia, pendapatan Pertamina menurut majalah Fortune termasuk dalam 500 terbesar. “Pak Dahlan Iskan saja tidak menyangka Pertamina bisa masuk (Fortune Global 500), apalagi kami yang di Pertamina,” seloroh Afdan Bahaudin, Direktur Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero), selaku menjadi pembicara utama pada acara CMO Club di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, yang berlangsung hari ini (29/08/2013).
Meski sudah mendapat pengakuan secara global, Pertamina tetap ingin meraih yang lebih baik lagi dengan menargetkan Pertamina menjadi pemain utama dari Asia dan mengejar posisi 100 besar di jajaran Fortune Global 500. Guna mewujudkan ambisinya itu, Pertamina menetapkan tiga pilar yang akan menjadi sandaran bisnis perusahaan plat merah ini.
Pertama, Pertamina harus menjadi pemimpin dalam bisnis inti yang sekarang. Untuk itu Pertamina harus mampu memproduksi 2,2 juta barrel oil equivalent dengan penguasaan pasar domestik 50 persen dan akan mengembangkan industri gas terintegrasi dari hulu ke hilir serta akan mempertahankan posisi market share di BBM industri dan pelumas sebesar 50 persen.
Kedua, dengan pertumbuhan bisnis-bisnis baru. Pertamina harus menjadi perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia dengan market share 35 persen. Selain itu, Pertamina akan mengembangan industri, biofuel, panas bumi (geotermal) dan menjadi salah satu perusahaan pembangkit listrik terbesar (Independent Power Plan/IPP) di Indonesia dengan kapasitas 3-5 gigawatt.
Ketiga, meningkatkan efisiensi dalam public service obligation (mengelola BBM bersubsidi) dengan market share 60 persen, mengoptimalkan infrastruktur LPG dan dalam bidang perkapalan Pertamina akan mengembangkan model pelayanan pihak ketiga.
Sekedar catatan, Pertamina memperoleh laba bersih sepanjang 2012 yang mencapai Rp25,89 triliun, dan merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah. Pada periode Januari sampai Mei 2013, Pertamina meraih pendapatan sebesar 28,79 miliar dollar AS atau sekitar Rp 280 triliun.