Tiga Rekomendasi Google untuk Pemain Bisnis Travel di Indonesia

marketeers article
28151662 a vector illustration of people boarding the airplane at the gate

Orang Indonesia mengandalkan penelusuran saat ingin meneliti atau melakukan sesuatu, termasuk dalam proses perjalanan mereka ke tempat-tempat wisata. Menurut riset Google, perjalanan memutuskan pilihan dalam proses travelling orang Indonesia cukup unik.

Seperti yang sudah dipaparkan dalam tulisan berujudl “Google: Orang Indonesia Cenderung Jadi Last Minutes Bookers” dikatakan orang Indonesia cenderung memutuskan pada menit-menit terakhir. Padahal rentang waktu dari pencarian informasi sampai pemesanan rata-rata memakan waktu 13 hari. Dari keseluruhan insight yang ditemukan, Zulfi Rahardian, Industry Manager-Travel Google Indonesia, di kantor Google Indonesia, Jakarta, Selasa (9/10/2018), merekomendasikan tiga hal yang patut diperhatikan oleh para pemain bisnis travel atau leisure ini.

Pertama, pemain bisnis travel harus bisa menyampaikan konten secara relevan dan membantu. Melalui satu aplikasi, misalnya, pemain bisa menawarkan aneka fitur dan informasi selengkap mungkin, dari daftar resto, agenda aktivasi di tempat wisata, tips saat travelling, dan sebagainya, selain tentunya fitur utama seperti pencarian tempat, booking hotel, pembayaran, dan sebagainya. Seandainya, konten-konten ini tak bisa disediakan sendiri, pemain bisnis travel bisa berkolaborasi dengan para kreator konten.

Data Google mengatakan, rata-rata orang Indonesia yang memesan hotel perlu waktu tiga belas hari untuk memilih kamar. Tiga belas hari ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan values sekaligus pengalaman agar konsumen pada akhirnya nanti tetap melakukan transaksi di platformnya. Mengingat orang Indonesia cenderung memutuskan pembelian di menit-menit terakhir.

Kedua, jangan melupakan kota-kota sekunder. Berbicara tentang perjalanan di Indonesia, fokusnya bukan hanya Jakarta atau kota-kota besar. Google menemukan, penelusuran terkait perjalanan di kota-kota sekunder tumbuh lebih cepat sebesar 48% daripada di kota-kota pertama sebesar 18%. Hal menarik lainnya, kota-kota sekunder juga merupakan tujuan yang populer saat ini mengingat delapan dari sepuluh penelusuran domestik teratas justru terkait kota-kota tersebut. Kota Malang, misalnya, menjadi destinasi favorit belakangan ini.

Ketiga, menggunakan mobile platform. Dalam proses pencarian online ini, peran mobile platform sangat dominan. Bisa jadi, mobile platform ini menjadi jantung dari proses perencanaan perjalanan tersebut. Dibanding tahun 2017, pertumbuhan mobile ini 50%. Riset Google mengatakan, 53% orang akan meninggalkan situs web kalau speed-nya lebih dari tiga detik. Dengan demikian, peran mobile platform ini sangat penting di era sekarang. Sebab itu, pemain harus bisa menjamin konsumen yang berkunjung di platform-nya mendapat pengalaman terbaik. Sistem harus solid dan ramah pengguna – termasuk sistem pembayarannya.

Related