Tiga Strategi Amorepacific Menangkan Pasar Kecantikan ASEAN

marketeers article
CAUSEWAY BAY, HONG KONG – March 14, 2019: Busy streets in Causeway Bay, Hong Kong, which is a major shopping district.

Menargetkan pendapatan tahunan di ASEAN tembus ₩500 miliar pada tahun 2023, Amorepacific telah menyiapkan sejumlah startegi untuk mencapai target tersebut. Tiga strategi itu, meliputi ekspansi ritel ke berbagai wilayah baru, memperkuat portofolio produk, hingga menciptakan pengalaman baru bagi para konsumen.

Marketeers berkesempatan mengelaborasi lebih jauh mengenai tiga strategi kunci ini bersama Head of Amorepacific’s APAC RHQ Robin Na dan Director of Amorepacific Brand Science Lab Kate Kwon. Seperti apa?

Ekspansi ke Wilayah Tier Dua dan Tiga

Ada strategi seragam yang digunakan Amorepacific dalam menjajal keuntungan mereka di negara-negara ASEAN. Dimulai dengan fokus menggarap pasar megapolitan di negara ekspansi mereka, Amorepacific kemudian perlahan memperluas pasar ke wilayah tier dua dan tiga.

“Di tahap pertama, kami fokus menggarap lima kota megapolitan, untuk kemudian di tahap kedua mengembangkan bisnis kami ke wilayah tier dua dan tiga. Sejumlah kota telah masuk ke dalam daftar target operasi kami, seperti Penang, Pattaya, Surabaya, dan Medan,” jelas Robin.

Amorepacific menargetkan ekspansi ini siap dilakukan pada 2020. “Kami harapkan cara ini dapat meningkatkan footprint kami sekaligus menjangkau lebih banyak konsumen,” ujar Robin.

Di luar kota-kota tersebut, Amorepacific mengaku tengah melakukan market research untuk menambah daftar negara ekspansi mereka ke Myanmar dan Kamboja.

Memperkuat Portofolio Produk

Tahun ini, Amorepacific tercatat telah memboyong 10 merek kecantikan ke wilayah ekspansi mereka di ASEAN.

Namun, merek kecantikan ini nampak tak ingin sekadar memboyong merek skincare dan make-up. Amorepacific tengah menjajal peruntungan untuk mengembangkan merek pada kategori perawatan rambut.

“Kami mulai dengan memboyong premium hair care brand, seperti Ryo dan Mise-en-scène dimulai dari pasar Singapura dan Malaysia,” jelas Robin.

Menurut Robin, hal ini akan berjalan seiring dengan hasil market research yang ditemukan di masing-masing negara. Merek yang dibawa pun akan menyesuiakan dengan kebutuhan di masing-masing negara.

Menciptakan Pengalaman Baru bagi Konsumen

Bagi Amorepacific, terdapat dua poin utama yang menjadi penggerak tren industri kecantikan saat ini, yakni digitalisasi dan milenial.

Merespons hal ini, Amorepacific merancang strategi dengan menggeser portofolio bisnis mereka pada toko digital dan multi-brand stores.

Guna memperkuat saluran distribusi digital di ASEAN, Amorepacific sejak Mei lalu bermitra dengan Lazada Group yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara.

“Kami juga akan melakukan lebih banyak local partnership dari online ke offline. Selain Lazada, kami akan menggandeng partner lain, mulai dari Watsons hingga Shopee,” terang Robin.

Sementara, Kate Kwon mengatakan, Research and Development Amorepacific tengah bersiap memberikan pengalaman baru bagi konsumen melalui customized solution.

“Tren kecantikan di berbagai negara ke depan akan didominasi dengan permintaan customer yang lebih customized. Sebagai contoh, konsumen menginginkan cushion yang variatif sesuai dengan kebutuhan kulit mereka dan mampu membantu mereka untuk merepresentasikan diri mereka. Tak hanya itu, isu lingkungan juga menjadi penggerak utama di bisnis kecantikan mendatang. Terlebih, milenial,” jelas Kate.

Amorepacific optimistis, dengan memberikan pengalaman baru di luar toko ritel (digital) dan menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan pasar akan membantu mendongkrak pertumbuhan bisnis mereka.

Editor: Sigit Kurniawan

Related