Industri kesehatan tengah mengalami gelombang digitalisasi. Saat ini para pelaku industri kesehatan berlomba-lomba untuk mengembangkan layanannya dalam membangun kepercayaan masyarakat. Salah satunya yang dilakukan Halodoc, sejak diluncurkan pada tahun 2016, aplikasi kesehatan ini secara aktif mengembangkan layanannya dari kerja sama, hingga fitur.
Usaha ini semakin masif di masa pandemi COVID-19. Momentum pandemi di mana masyarakat diimbau untuk di rumah, tetap dimanfaatkan Halodoc untuk bergerak makin masif. Sejak pandemi melanda Indonesia pada akhir bulan Februari 2020 lalu, Halodoc secara cepat menanggapi kondisi pasar.
Dipaparkan oleh Felicia Kawilarang, Vice President Marketing Halodoc, di masa pandemi ini, aplikasinya memiliki tiga strategi utama. Di antaranya adalah menghadirkan kategori COVID-19 yang didalamnya terdapat fitur AI chatbot untuk mengevaluasi risiko pasien terjangkit COVID-19, sistem membuat janji dengan dokter yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga, dan Rapid Test COVID-19.
Fitur AI chatbot dalam kategori COVID-19 yang dihadirkan Halodoc merupakan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI. . Layanan telemedicine ini didesain sebagai langkah pertama yang dapat dilakukan masyarakat untuk membangun awareness mengenai seberapa besar risiko mereka terpapar virus. Dalam layanan tersebut, chatbot akan menanyakan pertanyaan dasar seperti interaksi dengan wilayah-wilayah terjangkit virus, interaksi dengan ODP/PDP, hingga pertanyaan mengenai gejala awal COVID-19. Setelah pertanyaan selesai diberikan, chatbot akan mengukur seberapa tinggi risiko pasien terpapar virus disertai dengan rekomendasi pemeriksaan langsung dengan dokter.
Sementara itu, program kerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga yang dilakukan oleh Halodoc juga dinilai inovatif. Program doctor appointment mengizinkan pasien rumah sakit untuk melakukan pengaturan janji bertemu dokter tanpa harus datang dan mengantri secara manual.
“Pada dasarnya, berbagai program yang kami hadirkan sekarang sebagian besar dilakukan dengan bekerja sama dengan partner yang sudah lama bergabung dalam layanan Halodoc. Contohnya Rumah Sakit Mitra keluarga, perusahaan asuransi seperti Allianz Life Indonesia, Prudential, hingga Kementerian Kesehatan RI itu sendiri,” lanjut Felicia.
Yang terbaru dan paling masif, Halodoc juga menggelar program rapid test COVID-19 secara gratis untuk masyarakat. Dalam menjalankan program ini, Halodoc bekerja sama dengan dua perusahaan asuransi. Yang pertama adalah Allianz Life Indonesia dan kedua adalah Prudential.
“Masyarakat tinggal datang, mengantri dengan menerapkan physical distancing yang sudah tim Halodoc atur di lapangan, dan melakukan tes. Hasilnya akan keluar di hari yang sama melalui SMS,” jelas Felicia.
Berbagai aksi masif Halodoc dalam melayani masyarakat dan penggunanya pada masa pandemi COVID-19 ini bisa dibilang berbuah manis. Terhitung sejak bulan Maret 2020 hingga April 2020, Halodoc mengalami kenaikan transaksi hingga 10 kali lipat. Dari sisi unggahan aplikasi, Halodoc juga mengalami peningkatan hingga 2 juta downloader selama pandemi melanda.
“Kami melihat peningkatan ini sebagai salah satu indikator bahwa layanan kesehatan digital akan menjadi tren ke depannya. Tentu dibarengi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan dan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan lebih awal sehingga risiko penyakit akan semakin rendah,” katanya.
Atas berbagai inovasi, ide, dan implementasi yang dilakukan, Halodoc dinobatkan sebagai penerima Marketing Sustainability Brand dari MarkPlus, Inc. Hal ini membuktikan bahwa meskipun brand-nya diproyeksi meningkat selama masa pandemi, aksi Halodoc yang justru semakin masif memperlihatkan strategi sustainability business yang sangat baik. Sehingga, namanya tidak hanya besar selama pandemi, tapi juga diingat oleh penggunanya hingga pandemi terlewati.
Editor: Ramadhan Triwijanarko