Tiga Tren Bisnis yang Mewarnai Asia dan Indonesia Tahun Ini

marketeers article
Tiga Tren Bisnis yang Mewarnai Asia dan Indonesia Tahun Ini. (Marketeers.com/Vedhit)

Laporan Ipsos Global Trends 2024: In Search of a New Consensus mengungkap tiga tren bisnis yang memengaruhi perkembangan bisnis di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.

Tren bisnis ini memberikan wawasan strategis bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang, sekaligus menjawab tantangan sosial dan lingkungan.

Tren pertama adalah Technowonder, yang mencerminkan optimisme terhadap kemajuan teknologi. Di Indonesia, 68% responden percaya bahwa teknologi seperti artificial intelligence (AI) memberikan dampak positif bagi dunia, melampaui rata-rata global sebesar 57%.

Namun, rasa antusias ini diimbangi oleh kekhawatiran terkait privasi data, dengan 76% konsumen di Asia-Pasifik merasa cemas tentang bagaimana informasi mereka digunakan. Kondisi ini membuka peluang bagi bisnis untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi yang aman dan transparan.

Tren kedua adalah Retreat to Old Systems, yang mana konsumen makin menghargai nilai-nilai tradisional di tengah arus modernisasi. Di Indonesia, 94% responden menganggap tradisi sebagai fondasi penting masyarakat, angka tertinggi di kawasan ini.

Hal ini mendorong perusahaan untuk memadukan elemen budaya lokal dengan pendekatan inovatif guna menciptakan produk atau layanan yang relevan. Strategi ini terbukti efektif dalam menjangkau konsumen yang mengutamakan warisan budaya, namun tetap terbuka pada pembaruan modern.

Tren ketiga adalah Climate Convergence, yang menyoroti kesadaran masyarakat terhadap isu perubahan iklim. Sebanyak 91% konsumen Indonesia menyatakan telah melakukan langkah nyata untuk melindungi lingkungan.

Kesadaran ini mendorong perusahaan untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasi bisnis, misalnya melalui pengembangan produk ramah lingkungan atau mendukung upaya pemerintah untuk mencapai net-zero emission pada 2060.

“Laporan ini memberikan peta jalan bagi perusahaan yang ingin tetap relevan di tengah lanskap bisnis yang berubah. Perpaduan antara teknologi, tradisi, dan keberlanjutan membuka peluang besar bagi inovasi,” kata Hamish Munro, CEO Ipsos APEC, di JW Marriott Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia menambahkan Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana ketiga tren ini saling berinteraksi.

“Dari adopsi teknologi hingga penghargaan pada nilai tradisional, keberlanjutan kini menjadi kebutuhan sekaligus peluang untuk memimpin pasar dengan arah yang jelas,” ujarnya.

Memahami dan menerapkan strategi berdasarkan tren ini akan membantu perusahaan tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh di tengah tantangan dan peluang yang muncul pada 2024.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS