TikTok Ajak Pengguna Lawan Cyber Bullying

marketeers article

Media sosial menjadi tempat banyak orang untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Namun, pengguna media sosial tetap harus bijaksana dalam menggunakan platform-platform ini untuk menciptakan lingkungan internet yang positif. Semakin diminati masyarakat, TikTok menjadi salah satu platform yang menyadari pentingnya memberi kenyamanan pada pengguna.

Memperingati Hari Internet Aman Sedunia (Safer Internet Day) pada 11 Februari, TikTok meluncurkan kampanye #SamaSamaNyaman. TikTok bekerja sama dengan komunitas Sudah Dong yang aktif melawan kasus perundungan (bullying) di Indonesia -utamanya di sekolah dan dunia siber.

“Prioritas kami adalah memberikan lingkungan aman agar semua orang merasa nyaman saat mengekspresikan diri secara terbuka dan kreatif,” ujar Donny Eryastha selaku Head of Public Policy TikTok Indonesia.

TikTok bersama Sudah Dong meluncurkan panduan bertajuk “Sama Sama Aman, Sama Sama Nyaman” untuk mengajak pengguna menciptakan lingkungan internet positif. Panduan tersebut bisa diakses pada situs resmi Sudah Dong. Dan, TikTok juga bekerja sama dengan para kreator untuk mengunggah video dengan kampanye #SamaSamaNyaman untuk melawan perundungan siber (cyber bullying).

Hasil riset Polling Indonesia bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan ada sekitar 49% pengguna internet yang pernah menjadi sasaran bullying di media sosial. Angka ini diperoleh dari survei yang dilakukan kepada pengguna internet di Indonesia selama periode Maret hingga April 2019. Data ini memperkuat pentingnya perlindungan untuk para pengguna internet, khususnya anak muda dari cyber bullying.

Mengenai panduan yang diluncurkan bersama TikTok, Pendiri Komunitas Sudah Dong Katyana Wardhana mengungkapkan panduan ini berisi informasi yang mudah dipahami mengenai bullying. Tidak hanya itu, mereka juga memberitahukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjamin kemananan dan kenyamanan pengguna internet.

Hari Internet Aman Sedunia sendiri pertama kali diadakan pada tahun 2004 sebagai inisiatif dari EU SafeBorders. Kampanye ini merupakan penekanan penggunaan teknologi yang positif dan kini dirayakan di sekitar 150 negara di seluruh dunia. Harapannya, masyarakat dunia bisa mengeksplorasi peran semua pemangku kepentingan dalam menciptakan komunitas internet yang lebih baik dan lebih aman.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related