TikTok Shop Jawab Kebutuhan Belanja Tanpa Pindah Aplikasi

marketeers article
Konferensi pers untuk TikTok Shop For Your Fashion di Kota Kasablanka, Kamis (11/08/2022). | Foto: Clara Ermaningtiastuti (Marketeers)

TikTok sudah menjadi salah satu platform yang digemari masyarakat Indonesia. Berawal dari tempat berisikan video pendek yang menghibur dan berisi informasi, aplikasi ini sekarang juga menjadi wadah bagi konsumen untuk mendapatkan berbagai kebutuhan. 

Ini tidak terlepas dari kreativitas para penjual untuk berjualan. Menangkap hal tersebut, TikTok pun menghadirkan TikTok Shop. Harapannya, fitur di dalam aplikasi ini dapat mengurangi hustle bagi para penggunanya sehingga tak hanya mendapatkan hiburan di sana.

“Semuanya saling terintegrasi karena kami ingin menjawab rintangan saat berbelanja. Kami mengurangi hustle dari berbagai kebutuhan. Jadi, ada hiburan dan dapat berbelanja tanpa perlu pindah aplikasi,” kata Vonny Ernita Susamto, Incubation Lead TikTok Shop Indonesia.

Vonny menjelaskan perbedaan TikTok Shop dengan layanan serupa. Ada tiga hal yang ditonjolkan dari sisi konten di sini.

Pertama, short video yang digunakan brand atau kreator untuk memperkenalkan produk yang sudah ada di keranjang kuning. Itulah yang biasa digunakan guna menonjolkan produk yang dijual.

Salah satu penjual sekaligus kreator yang sudah pernah menjajal fitur ini adalah Selvy Sepani, Founder sweaterpolos.id. Ia mengaku dengan menggunakan fitur yang ada, mereknya dapat melakukan aktivitas pemasaran dan penjualan dengan lebih kreatif dan sesuai dengan target konsumen.

“Calon pembeli yang melihat video kami bisa langsung berbelanja di TikTok Shop sehingga proses belanja mereka bisa cepat dan praktis. Tidak bisa dimungkiri, TikTok telah membantu kami membangun brand awareness,” ujar Selvy.

Kedua, livestream. Fitur ini merupakan program siaran langsung yang bisa disaksikan secara real time oleh konsumen. Interaksi yang terjadi pun real time. Dalam pemanfaatan fitur ini, brand atau kreator dapat meningkatkan engagement dengan konsumen.

Livestream atau yang biasa dikenal dengan TikTok Live ini menjadi cara yang tepat untuk menumbuhkan audiens dan menampilkan produk dengan lebih baik. Sehingga mampu meningkatkan penjualan,” tutur Vonny.

Ketiga, showcase. Penjual bisa mengunggah produknya di showcase. Dengan demikian, saat membuat video pendek ataupun melakukan livestream, mereka bisa langsung memunculkan produk yang diperkenalkan.

Lebih lanjut, Vonny menjelaskan TikTok Shop berbeda dengan layanan sejenisnya. Pasalnya, mereka menghadirkan social commerce yang sekaligus hiburan.

“TikTok Shop mengusung konsep shoppertainment yang menggabungkan antara kepuasan dan konten berbelanja. Kami menyuguhkan hiburan terlebih dulu, sebelum nantinya pelanggan tertarik untuk membeli barang yang ada,” tutur Vonny.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS