Kesehatan reproduksi menjadi salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan. Namun sayangnya, hingga kini topik tersebut masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.
Menyadari hal tersebut, Bayer sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Melalui program Bicara Kontrasepsi, Bayer berupaya meningkatkan awareness dan pemahaman mengenai pentingnya menjaga siklus menstruasi, penggunaan kontrasepsi, serta perawatan kesehatan reproduksi.
Langkah ini dinilai penting, karena faktanya, berdasarkan riset UNICEF Indonesia menunjukkan 25% remaja perempuan tidak pernah membicarakan menstruasi dengan siapa pun. Bahkan, 17% di antaranya tidak menyadari bahwa menstruasi adalah tanda fisik dari masa pubertas.
BACA JUGA Hari Bidan Internasional: Apresiasi Peran Bidan bagi Ibu dan Bayi
Oleh karena itu, penting melakukan program tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan menstruasi yang sehat. Hal ini bukan hanya sebagai pemenuhan hak kesehatan reproduksi perempuan, tetapi juga untuk melindungi mereka dari risiko penyakit yang mungkin timbul.
Secara definisi, menstruasi adalah proses alami saat dinding rahim mengalami peluruhan karena tidak dibuahi. Setiap perempuan memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda, termasuk dalam hal siklus, durasi, dan gejala yang dirasakan saat haid.
Akan tetapi, penting bagi perempuan untuk memahami apa yang dianggap sebagai menstruasi normal sehingga dapat mendeteksi kemungkinan risiko kesehatan dan mencari bantuan medis jika diperlukan. Secara ideal, siklus menstruasi berlangsung setiap 24 hingga 38 hari, dengan durasi menstruasi antara 2 hingga 8 hari.
Menstruasi dianggap tidak normal jika siklusnya lebih pendek dari 24 hari atau lebih panjang dari 38 hari, berlangsung lebih dari 8 hari, atau jika jumlah darah yang dikeluarkan melebihi 60 ml per hari. Oleh karena itu, mitos yang menyatakan bahwa darah menstruasi yang keluar terlalu banyak adalah hal yang normal sangatlah berbahaya, karena jika diabaikan dapat menimbulkan risiko anemia.
BACA JUGA Bayer dan Kementan Dorong Sektor Pertanian lewat ‘Better Life Farming’
Sementara itu, untuk pil kontrasepsi bisa digunakan sebagai solusi bagi perempuan untuk menjaga kestabilan siklus menstruasi. Salah satunya adalah pil KB yang mengandung Drospirenon telat terbukti membantu dalam meregulasi kadar hormon.
Selain itu, pil KB kombinasi yang mengandung Drospirenon juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan lainnya.
“Pil kontrasepsi yang mengandung Drospirenon terbukti efektif dalam mencegah kehamilan, dan juga memiliki sejumlah manfaat lainnya, termasuk mengurangi jerawat, mencegah penambahan berat badan, dan mengontrol siklus menstruasi,” kata dr. Dewi Muliatin Santoso, Head of Medical Department of Bayer Pharmaceutical.
Secara ilmiah, pil KB jenis ini juga mampu mereduksi sejumlah keluhan yang berkaitan dengan hormon yang kerap dialami perempuan menjelang atau saat haid, yakni PMS (Premenstrual Syndrome) dan PMD (Premenstrual Dysphoric Disorder).
“Dengan mengurangi gejala-gejala tersebut, pil kontrasepsi dapat berdampak positif pada kestabilan mood akibat PMS dan PMDD perempuan selama siklus menstruasi,” tutur dr. Dewi.
Editor: Ranto Rajagukguk