Tingkatkan Engagement, UOB Indonesia Gelar UOB Blast of Surprise 2.0

marketeers article

Menjelang akhir tahun, para penerbit kartu kredit mulai menggelar beragam promosi. Masa-masa ini bisa dibilang memang musim panen bagi bank-bank penerbit kartu kredit. Sebabnya, di akhir tahun yang juga merupakan masa liburan, belanja masyarakat akan meningkat pada beragam produk dan jasa, mulai beli tiket trasportasi, hingga bayar hotel.

Bank UOB Indonesia melihat peluang ini dan kembali meluncurkan program promosi bertajuk UOB Blast of Surprise 2.0. Ini merupakan upaya bank ini untuk menggenjot penggunaan kartu kredit nasabahnya dengan iming-iming hadiah langsung.

“Menurut riset yang kami dapatkan, program undian berhadiah kurang menarik karena harus menunggu. Saat ini, nasabah menginginkan hadiah yang sepadan dan langsung. Bahkan, 88% nasabah berpendapat hadiah langsung bisa meningkatkan loyalitas mereka,” kata Dessy Masri, Cards & Payment Head UOB Indonesia, saat meluncurkan promo ini, Senin (15/10/2018).

Mengapa program ini menggunakan angka 2.0? Dessy menjelaskan bahwa program serupa pernah dijalankan tahun lalu dan hasilnya memuaskan. Sehingga, tahun ini mereka menggelar lagi dengan beragam perbaikan yang lebih memudahkan konsumen untuk terlibat.

Program UOB Blast of Surprise merupakan gamification yang sudah digelar sejak tahun 2017. Lewat gamification dapat meningkatkan engagement konsumen hingga rata-rata sebesar 30%. Saat ini, jumlah nasabah kartu kredit UOB Indonesia di kisaran 300 ribuan nasabah.  Setiap nasabah UOB Indonesia yang melakukan transaksi kartu kredit akan mendapat token dan alamat website untuk main game.

Apa bedanya dengan tahun lalu? Menurut Dessy perbedaan yang paling penting adalah nominal transaksi yang semakin kecil, bila tahun lalu Rp 1,5 juta sekarang Rp 1 juta sudah bisa bermain. Lalu, periodenya pun diperjanjang dari 2 bulan menjadi 3 bulan. Tahun ini, UOB Blast of Surprise 2.0 digelar dari 15 Oktober 2018 hingga 15 Januari 2019.

“Kami harapkan dengan semakin kecil nominal transaksi akan semakin meningkatkan jumlah nasabah yang bermain. Tahun lalu, 30% nasabah kami ikut bermain dan nominal transaksi meningkat 30% selama periode program dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” jelas Dessy.

Kinerja

Tahun ini, pertumbuhan kartu kredit sangat stagnan, hanya di kisaran 2% saja. Salah satu faktor penyebabnya adalah penerapan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang mengatur tentang kepemilikan dan limit kartu kredit beberapa tahun lalu, yakni Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012.

“Dalam peraturan tersebut mengharuskan calon nasabah melampirkan bukti pendapatan dan jumlah kartu juga dibatasi. Menurut saya, inilah yang membuat bisnis masih stagnan tahun ini,” kata Dessy.

Hingga Agustus 2018, nominal transaksi kartu kredit hanya tumbuh 4%. Namun, UOB Indonesia berhasil tumbuh 15%.

    Related