Tingkatkan Infrastruktur Air, Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT

marketeers article
Tingkatkan Infrastruktur Air, Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai bagian dari upaya meningkatkan infrastruktur air di wilayah tersebut. Bendungan ini menjadi salah satu dari empat proyek strategis nasional di NTT yang bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan mereduksi risiko banjir.

Jokowi menekankan pentingnya air sebagai kunci kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam mengembangkan sektor pertanian di daerah yang kerap mengalami kekeringan.

BACA JUGA: Manfaatkan Danau dan Bendungan, Potensi PLTS Terapung RI 89,36 GW

“Air adalah sumber utama kemakmuran di NTT, karena dengan adanya air, petani bisa menanam padi, jagung, dan singkong. Untuk itu, dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah telah membangun empat bendungan di NTT, yaitu Rotiklot, Raknamo, Napun Gete, dan sekarang Temef,” kata Jokowi.

Bendungan Temef, yang mulai dibangun pada 2017, memiliki luas area genangan 297 hektare dan kapasitas tampung hingga 45 juta meter kubik. Selain mereduksi banjir hingga 15% di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Malaka, bendungan ini diharapkan memberikan manfaat irigasi untuk sekitar 4.500 hektare lahan pertanian.

BACA JUGA: Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Bendungan Rp 1,5 Triliun

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut. Gok Ari Joso Simamora, Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) mengungkapkan rasa bangganya atas keterlibatan perusahaan dalam proyek strategis nasional ini.

“Bendungan Temef adalah proyek strategis nasional keempat yang kami garap di NTT. Kami berharap bendungan ini dapat menjadi solusi jangka panjang bagi penyediaan air baku dan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Indra Karya juga terlibat dalam pembangunan bendungan Raknamo, Rotiklot, dan Napun Gete, yang semuanya telah diresmikan pada tahun-tahun sebelumnya. Bendungan Temef bukan hanya berfungsi sebagai irigasi, tetapi juga berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 1,0 MW.

Selain itu, bendungan tersebut akan menyuplai air baku untuk kebutuhan sekitar 28.000 keluarga di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Polen dan Kabupaten Malaka. Peresmian ini menjadi langkah penting dalam memperkuat infrastruktur air di NTT.

Keberadaan bendungan Temef diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan. Melalui proyek ini, pemerintah terus mendorong pengembangan infrastruktur di daerah-daerah yang membutuhkan, sebagai bagian dari komitmen untuk menciptakan kesejahteraan yang merata di seluruh Indonesia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS