Dulu, para pemain e-commerce utama kerap mempertanyakan apakah mereka harus memiliki situs online resmi. Pasalnya, memiliki shop-in-shop saja tidak cukup mengingat jumlah penjual yang tersedia terus bertambah.
Kini, para Brand Manager perlu mempertanyakan kepada diri mereka sendiri hal-hal seperti: Seberapa baik peringkat produk saya dalam pencarian? Bagaimana pricing strategy yang harus saya lakukan? Bagaimana ulasan produk saya? Seberapa menarik brand presence saya? Seberapa cepat pengiriman barang?
Konsumen di Indonesia memiliki tiga alasan utama yang meyakinkan mereka untuk berbelanja online lebih sering. Pertama, promosi spesial Ramadan untuk produk yang seperti makanan dan fesyen. Kedua, opsi pembayaran cash on delivery. Ketiga, same day delivery tanpa biaya tambahan
Situs yang tidak menampilkan item dengan harga lebih rendah akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan klik konversi. Orang Indonesia sadar akan harga. Bahkan, dengan THR yang mereka dapatkan, penghematan adalah faktor utama dalam mengonsumsi barang.
Sah-sah saja sebenarnya mencantumkan beberapa harga normal dan mencampurnya dengan harga diskon di homepage. Harga barang yang lebih rendah harus dibawa ke garis terdepan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan inventaris.
Logistik dan pembayaran tetap menjadi tantangan terhebat saat ini untuk para pemain e-commerce di Indonesia karena infrasuktruktur yang belum memadai dan kurangnya pengetahuan mengenai keuangan. Kebanyakan perusahaan pada umumnya mengambil langkah outsourcing dalam memecahkan dua masalah tersebut untuk pengalaman berbelanja yang lebih efisien.
Selama periode ini, peritel, brand, perusahaan, pedagang kecil berlomba-lomba untuk kompetisi yang sama. Semuanya mengeluarkan uang lebih banyak untuk menarik perhatian para pembeli.
Karena tidak setiap perusahaan memiliki bujet fantastis untuk dihamburkan, para pemasar harus menjadi lebih cerdas dalam menghabiskan uang mereka dan langkah yang mereka ambil untuk memahami kebiasaan konsumen dan juga preferensi mereka.
Editor: Eko Adiwaluyo