Pasangan menikah sering memiliki keuntungan lebih ketika membeli properti. Berkat pendapatan gabungan dan daya beli yang lebih tinggi, meembuat pasangan suami istri selangkah lebih dekat untuk membeli rumah impian. Namun, ada beberapa perbedaan penting dalam proses pembelian rumah untuk pasangan dan para single.
Dengan pemikiran ini, Portal properti Lamudi memberikan panduan bagi para pengantin baru dan pasangan lain yang ingin memasuki pasar properti untuk pertama kalinya.
Jika pasangan baru menikan memiliki sejarah kredit yang baik, tentu memiliki kesempatan yang lebih besar berkualifikasi mendapat peningkatan hipotek. Dengan menggabungkan penghasilan, mereka akan mampu membayar uang muka yang lebih besar dan mendapatkan kesepakatan kredit yang lebih baik. Yang paling penting adalah soal kejujuran sejarah hutang kartu kredit, jangan disembunyikan kepada pasangan.
Opsi berikut juga bisa jadi pilihan. Jika salah satu pasangan memiliki kredit yang lebih rendah, pasangan baru menikah mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan hipotek tanpa pasangan. Orang dengan nilai kredit terendah adalah yang paling mungkin untuk datang di bawah mikroskop selama proses aplikasi. Jika ada kemungkinan bahwa sejarah kredit pasangan yang buruk akan mengurangi peluang untuk mendapat pinjaman dan memiliki properti diinginkan, salah satu dari pasangan dapat memutuskan untuk melakukannya sendiri.
Terakhir, adalah perihal menyelidiki perjanjian kemitraan. Untuk pasangan yang belum menikah namun ingin membeli rumah bersama-sama, perjanjian kemitraan bisa menjadi pertimbangan. Ini berfungsi sebagai semacam perjanjian pranikah untuk rumah dan melindungi kedua belah pihak jika hubungan tidak berhasil. Perjanjian yang mengikat secara hukum akan menguraikan hal kepemilikan, yang membayar untuk biaya seperti pembayaran hipotek dan pajak, dan bagaimana properti akan dibagi jika terjadi perpisahan.
Bagaimana, sudah siap membeli rumah bersama pasangan?
Editor: Eko Adiwaluyo