Media sosial maupun media konvensional belakangan tak henti-henti memberitakan kenaikan Pajak Penambahan Nilai (PPN) pada 1 Januari 2025. Hal ini memang bisa menjadi edukasi yang baik, namun di sisi lain, juga dapat memicu rasa stres dan kecemasan.
Menurut Calm, kecemasan pajak atau yang sering disebut tax-iety merupakan bentuk stres yang lumrah. Ini sering kali disebabkan oleh ketakutan akan hal-hal yang tidak diketahui dan sulitnya memahami aturan pajak.
Bagi mereka yang memiliki penghasilan tidak menentu, kenaikan pajak tentu bisa meningkatkan stres. Namun, menjaga kesehatan mental selama masa ini sangat penting untuk menghindari kelelahan emosional.
BACA JUGA: Penjelasan Ilmiah di Balik Tren “Look Alike” Selebritas
Berikut adalah tips yang dapat membantu Anda mengelola kecemasan akibat pajak:
Pahami untuk Mengurangi Kekhawatiran
Ketidakpastian kerap menjadi sumber utama stres. Dengan memahami dasar-dasar perpajakan, seperti cara penghitungan atau kapan kenaikan berlaku melalui berbagai sumber, Anda dapat mengurangi rasa cemas.
Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan
Kekhawatiran terhadap kenaikan pajak kerap berakar pada hal-hal yang tak bisa dikendalikan. Alih-alih memikirkan skenario terburuk, fokuslah pada apa yang dapat Anda lakukan, seperti menyisihkan dana khusus atau mengevaluasi anggaran Anda.
BACA JUGA: Mengenal Scarcity Trauma, dari Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Lakukan Teknik Relaksasi
Kecemasan akibat kenaikan pajak bisa dikurangi dengan melibatkan diri dalam aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi, olahraga, atau yoga. Teknik ini membantu menjaga pikiran tetap fokus dan tenang dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan
Jangan Ragu untuk Mencari Dukungan
Berbicara dengan teman, keluarga, atau komunitas yang memahami situasi Anda bisa membantu meringankan beban emosional. Jika dirasa stres menjadi makin berat, cobalah pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor.
Pada intinya, mengelola kesehatan mental saat dihadapkan dengan berita-berita kenaikan pajak membutuhkan kombinasi perencanaan, edukasi, dan perhatian pada kesejahteraan emosional. Dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa menghadapi situasi ini dengan lebih tenang.
Editor: Ranto Rajagukguk