Salah satu komponen mobil yang sering tidak mendapat perhatian penuh adalah rubber atau karet. Tidak mendapat perhatian penuh soalnya ketika bicara tentang karet umumnya orang hanya konsentrasi pada ban. Padahal, ada beberapa komponen karet lainnya pada mobil, yakni mounting body, lips bumper, wiper, dan lainnya.
Tetapi, tidak bisa disangkal ban memang sangat penting karena menyangkut keamanan berkendara. Rifat Sungkar, Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia memberikan beberapa tips untuk merawat ban di mobil.
Menurutnya, kitaa harus mewaspadai ban yang masih terlihat bagus, tapi sudah kadaluwarsa. Sebab, setiap ban memilki jangka waktu optimal sejak diproduksi sekitar tiga tahun atau sudah menempuh jarak di atas 40 ribu km.
“Secara fisik kita bisa melihat apakah karetnya masih fresh atau sudah keras. Jika sudah keras berarti cengkeramannya kurang bagus,” kata Rifat, hari ini, (21/12/2021).
Kemudian, lanjutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat ban. Pertama, tekanan angin harus selalu tepat. Bila tekanan angin kurang akan merusak atau membuat bengkok kawat ban bila memuat beban berat dan melewati jalan yang tidak rata.
Kedua, harus sering melakukan spooring. Setidaknya setahun sekali harus melakukan spooring agar tekanan pada ban merata. Sebab, bila posisi roda tidak rata akan membuat tingkat keausan ban berbeda antara sisi dalam dan luar.
Rifat menambahkan, ada dua jenis ban yang beredar di pasar, yakni directional dan simetrikal atau universal. Untuk ban directional tidak boleh salah pasang karena sudah ada aturan arah pemasangannya, ke depan atau ke belakang. Sedangkan ban universal bisa bebas pemasangannya karena bisa dipakai ke semua arah. “Zaman sekarang rata-rata produsen mobil menggunkan ban universal untuk memudahkan konsumen,” tambahnya.
Satu lagi yang tidak boleh luput dari perhatian, yakni ban cadangan. Untuk ban cadangan Rifat menyarankan untuk juga melakukan pengecekan rutin tekanan ban. Sebab bila tidak terpakai lama, tekanan bisa turun. “Jadi, untuk ban cadangan saya selalu mengisi angin hingga tekanannya antara 35-40 karena kita tidak tahu kapan pemakaiannya,” pungkas Rifat.