Selama Ramadan, perubahan pola tidur sering terjadi karena jadwal sahur dan ibadah malam. Menurut Citra Ariani, dosen di Fakultas Kedokteran IPB University, hal ini dapat menurunkan konsentrasi dan energi dalam menjalani aktivitas sehari-hari hingga memengaruhi kesehatan.
Itulah sebabnya, Citra menyarankan untuk menjaga jam tidur yang konsisten setiap malam agar tubuh tetap bugar. Ia juga menganjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan berat saat berbuka agar tidak mengganggu pencernaan yang bisa berdampak pada kualitas tidur.
“Cobalah tidur di waktu yang sama setiap hari agar tubuh bisa beradaptasi lebih baik dengan perubahan jadwal selama Ramadan,” jelasnya, dikutip dari ipb.ac.id, Senin (17/3/2025).
BACA JUGA: Pilihan Buah Sehat untuk Berbuka Puasa, Bukan Hanya Kurma!
Selain itu, Citra juga menekankan pentingnya menerapkan sleep hygiene untuk meningkatkan kualitas istirahat. Sebab, dengan menciptakan kondisi yang mendukung, tubuh akan lebih mudah untuk beristirahat meskipun ada perubahan pola tidur.
“Pastikan lingkungan tidur nyaman dengan mengatur suhu kamar agar tetap sejuk, mematikan lampu, dan menghindari penggunaan gadget 30 menit sebelum tidur,” tambahnya.
Meski sedang berpuasa, Citra juga menekankan pentingnya tetap aktif agar tubuh tidak mudah lelah. Selain itu, memastikan asupan cairan yang cukup juga menjadi kunci supaya tubuh tetap segar.
BACA JUGA: SFDA Anjurkan Cuci Kurma sebelum Dimakan untuk Kurangi Sisa Pestisida
“Minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka sangat penting untuk mencegah dehidrasi yang bisa memengaruhi kualitas tidur,” imbuhnya.
Sekali pun Ramadan telah berakhir, Citra menyarankan agar kebiasaan tidur yang baik tetap dipertahankan. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga jam tidur tetap konsisten, menghindari konsumsi kafein sebelum tidur, serta mengurangi kebiasaan merokok.
Dengan menerapkan pola tidur yang sehat, tubuh akan tetap bugar dan siap menjalani aktivitas dengan lebih maksimal. Sebaliknya, pola tidur yang terganggu bisa berdampak negatif pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko obesitas, gangguan mood, dan melemahnya sistem imun.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz