Tips Sehat Memulai Lari untuk Pemula Menurut dr. Tirta

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
26 September 2024
marketeers article
Ilustrari. (Sumber: 123rf)

Olahraga lari telah menjadi salah satu aktivitas fisik yang makin populer dalam beberapa tahun terakhir dan tengah begitu digandrungi oleh berbagai kalangan. Banyak faktor yang mendukung perkembangan tren olahraga ini, mulai dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat hingga kemudahan akses untuk melakukannya.

dr. Tirta dalam konferensi pers Planet Sports Run 2024. (Sumber: Marketeers/Ratu)

Kendati demikian, bagi pemula yang ingin memulai lari, penting untuk mempertimbangkan kondisi fisik dan latar belakang olahraga sebelumnya. dr. Tirta membagikan beberapa tips untuk pemula yang ingin memulai olahraga lari.

1. Memiliki Latar Belakang Olahraga

Jika seseorang memiliki latar belakang olahraga yang cukup, seperti bermain tenis, crossfit, atau olahraga lain secara konsisten (misalnya rajin nge-gym), mereka dapat langsung memulai lari.

BACA JUGA Lari Tak Selalu Efektif Turunkan Berat Badan, Apa Sebabnya?

Runner pemula itu tergantung, dia ada basic olahraga dulu apa enggak. Kalau dia ternyata basic-nya ada tenis, crossfit, olahraga yang konsisten. Jadi kalau dia olahraga konsisten, misalkan nge-gym, tapi konsisten, tapi enggak lari. Itu dia sebenarnya langsung lari enggak apa-apa, karena dia sudah terbangun kebiasaan konsistensi otot dan jantungnya terbiasa,” kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

2. Tidak Memiliki Pengalaman Olahraga

Adapun seseorang tidak pernah berolahraga sama sekali, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah membangun kebiasaan berolahraga terlebih dahulu. Dalam hal ini, memperhatikan berat badan juga sangat penting, terutama jika orang tersebut mengalami obesitas.

Di sisi lain, dr Tirta menekankan, bagi orang dengan fisik obesitas tidak disarankan untuk langsung berlari.

“Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera lutut. Orang dengan obesitas perlu fokus pada penurunan berat badan terlebih dahulu. Setelah berhasil menurunkan berat badan hingga mencapai kategori overweight, mereka baru boleh mulai berlari dengan pace yang pelan,” ujarnya.

Sementara itu, jika seseorang tidak mengalami obesitas, mereka dapat langsung memulai lari. Namun, kunci utama bagi pemula adalah membangun konsistensi dan menikmati prosesnya.

BACA JUGA Beda dari Strava, 6 Aplikasi Pencatat Lari Ini Tak Bisa Dihubungkan ke Medsos

3. Lari yang Ideal

Menurut dokter Tirta, lari yang ideal bagi pemula adalah lari dengan tempo santai. “Mulai dari yang penting adalah nikmati. Lari paling enak itu adalah ketika kita bisa ngobrol, senyum, tanpa ngos-ngosan, itu Anda lari ketika enjoy,” tutur dia.

Ketika lari dilakukan dengan cara yang menyenangkan, seiring waktu kecepatan dan stamina akan meningkat secara alami.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS