Inovasi sudah jadi hal wajib bagi para pelaku bisnis untuk menjaga eksistensi usahanya. Terlebih lagi ketika menghadapi kondisi seperti pandemi. Konsistensi untuk berinovasi, itulah yang terus dipegang oleh ketiga pendiri merek kuliner, Ayam Crisbar, yakni Teddy Hamonangan, Hafizh Ihsanuddin, dan Filbert.
“Masa pandemi memang tantangan berat kami. Namun, kami kemudian fokus pada penjualan online dan itulah yang membantu bisnis untuk terus meningkat. Kami pun kemudian berhasil berekspansi keluar area Bandung seperti Sumedang, Bekasi, dan Depok,” ujar Teddy yang merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) serupa dengan kedua rekannya.
BACA JUGA: 5 Tips Meningkatkan Customer Engagement melalui WhatsApp
Keteguhan mereka itu kemudian membuahkan hasil yaitu dapat mengembangkan usaha yang awalnya gerobakan hingga punya 17 gerai di Jawa Barat. Para pendiri Ayam Crisbar pun tak segan berbagi strategi yang mereka lakukan untuk bertahan di tengah persaingan bisnis yang kian ketat dan situasi krisis.
Perkuat Keunggulan Produk
Industri kuliner sangat kompetitif. Inilah yang kemudian membuat para pelaku usaha dituntut untuk bisa lebih cermat dan kreatif dalam berinovasi memperkuat keunggulan produknya. Tampil beda dari yang lain dapat menjadi cara yang tepat untuk menarik perhatian konsumen.
Evaluasi Secara Berkala
Untuk bisa terus relevan di pasar, pelaku usaha harus melakukan evaluasi berkala pada performa usaha, produk, dan layanan mereka. Hasil evaluasi tersebut dapat menjadi acuan untuk menentukan strategi bisnis ke depannya.
Bagi Teddy, Hafizh, dan Filbert, evaluasi usaha menjadi hal yang sangat berperan penting dalam kesuksesan Ayam Crisbar.
BACA JUGA: Tips UKM Go Digital ala Yayasan Dharma Bhakti Astra
Tingkatkan Awareness, Manfaatkan Teknologi
Ketiga pendiri Crisbar meyakini bahwa kanal digital bisa menjadi media yang tepat untuk meningkatkan brand awareness. Ini juga terlihat dari bagaimana mereka aktif menggunakan media sosial untuk menarik minat konsumen.
Misalnya, menginformasikan beragam promo, seperti kampanye tanggal kembar hingga bundling menu.
Tidak hanya melalui media sosial, memanfaatkan teknologi seperti food aggregator bisa menjadi pilihan. Dengan berbagai fitur yang ada di aplikasi dari mereka, pelaku usaha bisa terbantu dalam aktivitas harian, seperti transaksi dengan pelanggan hingga pengaturan jam operasional toko.
Ediitor: Muhammad Perkasa Al Hafiz