QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kini menjadi salah satu metode pembayaran digital yang semakin populer di Indonesia. Dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI),QR Code ini menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi.
Mulai dari toko retail hingga kafe, metode pembayaran ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat yang ingin menghindari kerepotan membawa uang tunai atau kartu ATM.
Namun, meskipun QRIS menawarkan kemudahan, pengguna tetap harus waspada terhadap risiko penipuan. Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa kode QR Code yang digunakan adalah kode resmi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
BACA JUGA: Meroket 532,7%, Laba Bersih BCA Digital Tembus Rp 72,13 Miliar
Kode resmi biasanya memiliki logo dan informasi perusahaan yang jelas, serta warna dan desain yang sesuai standar. Kode QRIS yang sah juga akan mencantumkan nama merchant yang sesuai dengan nama yang muncul saat transaksi.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa QR Code itu hanya dapat dipindai menggunakan aplikasi pembayaran seperti aplikasi mobile banking atau e-wallet dari bank atau lembaga keuangan resmi.
Jika kode QR Code yang di-scan meminta pengguna untuk mengisi data pribadi seperti nama pengguna, kata sandi, atau informasi lainnya, besar kemungkinan itu adalah QRIS palsu.
Pengguna juga perlu memperhatikan bahwa kode QRIS resmi tidak pernah berisi tautan yang mengarahkan ke situs tertentu untuk meminta data pribadi.
BACA JUGA: BCA Tebar Dividen Rp 6,1 Triliun, Berikut Jadwal Pencairannya
Ketika kode QR Code dipindai, seharusnya hanya muncul nama toko, nama bank, dan nominal transaksi yang harus dibayarkan. Jika kode QRIS tersebut mengarahkan ke halaman web atau meminta informasi perbankan, sebaiknya hindari dan segera laporkan.
Hal lain yang perlu diingat adalah aplikasi kamera ponsel tidak dirancang untuk memproses kode QRIS.
Artinya, two-dimensional matrix barcode itu hanya dapat diproses melalui aplikasi pembayaran resmi. Jika kode dipindai menggunakan kamera ponsel dan muncul teks atau tautan, sebaiknya jangan melanjutkan transaksi, karena ini dapat menjadi tanda bahwa kode tersebut telah dimanipulasi oleh penipu.
Agar tidak menjadi korban, konsumen juga harus lebih jeli ketika memindai kode QRIS. Untuk tips-tips dan informasi penting terkait penggunaan QRIS bisa diakses di link ini
Editor: Eric Iskandarsjah Z