Perkembangan toko online terus tumbuh. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di pasar global. Penetrasi internet menjadi faktor pendukung maraknya industri e-commerce. Namun, apakah semua masyarakat sepakat bahwa e-commerce telah menjadi andalan dan melupakan peran toko konvensional?
e-commerce memang menjanjikan kemudahan. Namun, sejak awal penetrasinya, faktor kepercayaan menjadi tantangan yang harus dibenahi. Di tengah maraknya tren berbelanja online, hasil penelitian MasterCard mengatakan sesuatu yang cukup menarik. Pasalnya, pembelian di dalam toko tetap tetap jadi pilihan utama konsumen global. Hal tersebut tercermin dari 90% lebih dari seluruh pengeluaran sektor ritel berasal dari toko konvensional.
Akan tetapi dari penelitian tersebut didapat kesimpulan bahwa para pembelanja sekarang lebih fokus melakukan pembelian di toko-toko tertentu dengan menggunakan daftar belanja yang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Toko konvensional masih menjadi pilihan mayoritas konsumen karena layanan yang lebih baik dan lebih cepat, serta pengalaman interaksi di dalam toko selama pembelian yang lebih sosial. Hal inilah yang memungkinkan pertumbuhan e-commerce yang cenderung minim sebagai bagian dari total penjualan ritel atau hanya 7.5% secara global.
Di sisi lain, MasterCard menemukan lebih dari 2/3 pembelanja asal Jepang menghargai saran yang mereka dapatkan dari pramuniaga di dalam toko dan juga pengalaman interaksi selama proses pembelian. Apakah Anda salah satunya?
Editor: Sigit Kurniawan