Provinsi Sulawesi Utara tengah gencar mengembangkan potensi destinasi wisatanya. pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Likupang dan Bitung menjadi salah satu langkahnya. Mendorong perkembangan ini, pemerintah juga membangun jalan tol yang menghubungkan jalur Kota Manado – Kota Bitung.
Kementerian PUPR sebagai pelaksana pembangunan jalan tol Manado-Bitung mengungkapkan bahwa fasilitas ini memiliki total panjang 39,9 km.
“Jalan tol dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi Rp 5, 12 triliun,” ujar Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR melalui siaran resminya.
Jalan Tol ini akan menjadi jalan alternatid untuk mengurangi beban jalan arteri nasional di Sulawesi Utara. Kawasan Sulut yang semakin ramai dengan pertambahan kunjungan pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya membuat jalan arteri nasional menjadi lebih padat. Dengan hadirnya tol ini, diperkirakan jarak tempuh antara Kota Manado dan Kota Bitung akan semakin singkat. Dari 1,5-2 jam melalui jalan arteri, menjadi 30-45 menit.
Kini, pembangunan Tol Manado-Bitung telah mencapai 70,38% dengan dibagi menjadi empat bagian. Seksi 1A Ring Road Manado-Sukur sepanjang 7 km, Seksi 1B Sukur-Air Mandidi sepanjang 7 km, Seksi 2A Air Mandidi-Danowudu sepanjang 11,50 km, dan Seksi 2 B Danowudu-Bitung sepanjang 13,50 km.
“Jalan tol ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun depan, setidaknya Juli 2020,” imbuhnya.
Semakin terpangkasnya waktu tempuh antara Kota Manado dan Kota Bitung menjadi nilai tambah bagi pariwisatanya. Bagaimana tidak, Kawasan Ekonomi Khusus ini menyimpan surga dunia yang masih belum banyak eksplorasi. Sebut saja Pantai Serena yang merupakan kawasan pantai bertebing kapur. Akibat bongkahan kapur yang masih asli, pantai ini memiliki warna air biru cerah yang sangat instaramable.
Tidak hanya itu, Kota Bitung juga memiliki Pulau Lembeh, tempat Monumen Trikora yang termasyur dibangun. Monumen yang didirikan untuk mengenang peristiwa sejarah operasi Trikora ini sangat cocok untuk berwisata sambil belajar sejarah Nusantara.
Di Pulau Lembeh pulalah Patung Kristus Penebus layaknya di Rio de Janeiro Brasil berada, Patung yang masih dalam proses pembangunan ini merupakan cikal bakal trademark baru pariwisata Kota Bitung.