Toyota Pangkas Lagi Sasaran Produksi Mobil Global Hingga 500 Ribu Unit
Toyota mengambil langkah pangkas sasaran produksi global mereka hingga 8,5 juta unit kendaraan untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2022 mendatang. Jumlah tersebut berkurang hingga 500 ribu unit kendaraan dari target awal yang mencapai hingga sembilan juta kendaraan seperti disampaikan perusahaan sebelumnya.
Kebijakan untuk pangkas angka sasaran produksi mobil secara global dilakukan Toyota, seiring kelangkaan piranti bahan baku berupa chip semikonduktor. Selain itu kendala berupa ketidakpastian mengenai adanya disrupsi pada rantai pasok produksi kendaraan dalam jangka pendek, masih membayangi proses perakitan kendaraan pabrikan asal Jepang itu.
“Kami tidak yakin bahwa masalah ketimpangan permintaan dan ketersediaan perangkat chip semikonduktor akan dapat teratasi dalam waktu singkat. Bahkan, dalam perkiraan kami ketidakpastian serta kendala langkanya bahan baku produksi tersebut masih akan berlanjut hingga tahun fiskal berikutnya,” ujar salah satu juru bicara Toyota, seperti dilansir dari laman Reuters.
Disrupsi rantai pasok produksi yang memaksa Toyota pangkas sasaran global mereka dialami oleh sebagian besar penyedia komponen. Kondisi tersebut diperparah dengan lonjakan harga sejumlah komoditas mentah yang menjadi bahan baku produksi komponen kendaraan, yang memaksa pihak produsen melakukan peninjauan situasi secara rutin.
Berdasarkan pernyataan resmi perusahaan pada Januari 2022 lalu, terdapat langkah kontinu dari berbagai pihak untuk mengatasi kendala disrupsi rantai pasok dan kelangkaan komponen itu. Solusi lain yang akan dicoba adalah menggunakan sumber bahan baku maupun substitusi komponen, agar proses perakitan kendaraan dapat berjalan secara optimal.
Kendala berupa disrupsi rantai pasok serta pandemi Covid-19 sendiri telah berpengaruh langsung pada operasional pabrik Toyota di Jepang. Berdasarkan rilis resminya pada Januari lalu, Toyota memutuskan untuk menghentikan kegiatan perakitan kendaraan setidaknya pada 11 lini produksi dari delapan pabrik berbeda di berbagai lokasi seantero Jepang.
Adanya keputusan untuk pangkas produksi mobil secara gloobal, di sisi lain, tidak mengurangi optimisme Toyota dalam memenuhi target pemasukan dari penjualan kendaraan. Seperti dilansir dari Reuters, Toyota masih mencantumkan perkiraan keuntungan operasional untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret nanti di angka sekitar US$ 24,3 miliar.
Editor: Eko Adiwaluyo