Intel mengumumkan bahwa perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15% tenaga kerjanya. Langkah ini diambil karena adanya kapasitas manufaktur yang tidak terpakai.
Selain itu, langkah PHK juga dilakukan karena adanya kebutuhan akan biaya terkait dengan peluncuran PC berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Rencana ini pun seakan membuktikan kekhawatiran akan pengaruh AI terhadap dunia kerja.
Intel menggambarkan PHK ini sebagai bagian dari fase berikutnya dalam strategi transformasi multiyears, namun dampaknya cukup besar.
BACA JUGA: Makin Agresif, Microsoft Kembangkan AI Untuk Badan Intelijen
Intel berencana untuk mengurangi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan serta pemasaran, dengan pengeluaran umum ditargetkan menjadi US$ 20 miliar pada tahun 2024, US$ 17,5 miliar pada tahun 2025, dan lebih rendah lagi pada tahun 2026.
Dalam transformasi ini, Intel akan memangkas sekitar 15.000 dari total 131.000 karyawannya. PHK ini sebagian besar akan dilakukan sebelum akhir tahun ini.
Pat Gelsinger, CEO Intel mengatakan, kinerja keuangan pada kuartal II tahun 2024 cukup mengecewakan, meskipun perusahaan mencapai tonggak produk dan teknologi proses yang penting.
“Tren pada paruh kedua tahun ini lebih menantang dari yang kami perkirakan sebelumnya, dan kami memanfaatkan model operasi baru kami untuk mengambil tindakan tegas yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan modal sambil mempercepat transformasi IDM 2.0 kami,” kata Pat Gelsinger, dikutip dari PCWorld, Jumat (2/8/2024).
BACA JUGA: Balas AS, Cina Larang Penggunaan Chip Intel dan AMD
Intel mengatakan bahwa mereka mendekati penyelesaian rencana untuk mencapai lima node manufaktur dalam empat tahun, dan oleh karena itu bergerak menuju fokus pada efisiensi modal.
Artinya, Intel akan mengurangi pengeluaran untuk manufaktur sebesar 20% dari pengeluaran modal bruto pada tahun 2024. Saat ini, peta jalan produk perusahaan tampaknya tidak berubah.
Dalam sebuah memo kepada karyawan, Gelsinger mengatakan bahwa berita ini menyakitkan baginya untuk dibagikan.“Ini adalah pembangunan kembali yang paling signifikan di Intel sejak transisi dari memori ke mikroprosesor,” kata Gelsinger
Editor: Eric Iskandarsjah