Industri transportasi dan logistik di Indonesia sedang mengalami transformasi signifikan, terutama dalam sektor perkeretaapian. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berada di garis depan transformasi ini, dengan fokus pada modernisasi infrastruktur, peningkatan pelayanan, dan diversifikasi bisnis.
Sejak 2013, KAI telah mengalami pertumbuhan yang konsisten, meskipun menghadapi tantangan besar selama pandemi COVID-19. Pandemi menyebabkan penurunan drastis dalam volume penumpang, hanya mencapai sekitar 20% dari angka sebelum pandemi. Namun, perusahaan berhasil rebound dengan cepat setelah pembatasan sosial dicabut, menunjukkan ketahanan dan adaptabilitas perusahaan.
“Angkutan barang justru mengalami peningkatan selama pandemi. Angkutan barang, terutama batubara dari Sumatera Selatan ke Lampung, mendominasi dengan kontribusi hampir 80% dari total angkutan barang. Hal ini yang membantu kami mengatasi masa sulit tanpa pengurangan karyawan atau pemotongan gaji,” kata Yoga Bhirawa, Vice President of Passenger Transportation Sales KAI dalam acara Jakarta Marketing Week sesi Futuristic Transportation & Logistic, Rabu (15/5/2024).
BACA JUGA: Arus Balik Lebaran, KAI Beri Diskon Tiket Kereta Api 20%
Transformasi dan Modernisasi Layanan Penumpang
KAI telah melakukan berbagai peningkatan layanan penumpang, termasuk pengadaan kereta baru dan peningkatan kenyamanan di kelas ekonomi. Kapasitas tempat duduk di kelas ekonomi diturunkan dari 106 menjadi 76 per gerbong, dengan penambahan ruang kaki yang lebih luas, memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang. Selain itu, KAI juga meluncurkan layanan mewah seperti kereta api Luxury yang menawarkan kenyamanan dan privasi ekstra.
Walaupun berhasil melakukan transformasi, KAI menghadapi beberapa tantangan utama, termasuk ketepatan infrastruktur, peningkatan biaya operasional, dan regulasi yang ketat.
“Selain itu, standar kecepatan kereta api juga terus meningkat, terutama dengan hadirnya kereta cepat seperti Whoosh yang mampu mencapai 350 km/jam, menuntut kami untuk terus memperbarui infrastrukturnya agar tetap kompetitif,” ujar Yoga.
Untuk mengatasi tantangan ini, KAI fokus pada peningkatan infrastruktur dan efisiensi operasional. Perusahaan juga mengedepankan kolaborasi dengan mitra strategis untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
BACA JUGA: Arus Balik Lebaran, KAI Beri Diskon Tiket Kereta Api 20%
Strategi Masa Depan
Yoga juga mengungkap perusahaan memiliki beberapa strategi untuk pertumbuhan pada masa depan. Pertama, dengan meng-upgrade sarana.
Lalu, mengimplementasikan teknologi terbaru untuk efisiensi dan peningkatan pelayanan. Selanjutnya, bekerja sama dengan mitra strategis untuk menciptakan nilai tambah dan mengembangkan layanan baru.
“Kami juga berencana untuk mengedepankan program-program berkelanjutan untuk operasional yang lebih ramah lingkungan,” tutur Yoga.
KAI sedang berada dalam jalur transformasi besar untuk menjawab tantangan masa depan. Dengan fokus pada peningkatan infrastruktur, diversifikasi layanan, dan inovasi teknologi, KAI siap menghadapi masa depan industri perkeretaapian yang lebih cerah.
Editor: Ranto Rajagukguk