PT PLN (Persero) berkomitmen untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 dan Net Zero Emission 2060 melalui kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu upaya mencapai target tersebut adalah dengan melakukan proyek pilot perdagangan karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (KBUMN VCM).
Dalam aganda State-Owned Enterprise (SOE) International Conference di Bali pada Rabu (19/10/2022), PLN beserta enam BUMN lainnya menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia selaku fasilitator pada proyek pilot perdagangan karbon. Keenam BUMN tersebut ialah Perum Perhutani, PT Indonesia Asahan Inalum, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
BACA JUGA: PLN Tawarkan ke Investor Kembangkan 2 PLTS Terapung
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengatakan perusahaan berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam upaya transisi energi. Adapun untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan NDC pada 2030 sebesar 31,89%, PLN menyiapkan pengembangan 16 gigawatt (GW) pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2030.
“Tanpa adanya upaya signifikan, sektor ketenagalistrikan akan menghasilkan emisi CO2e sebesar 920 juta ton per tahun hingga 2060. Namun intervensi yang dilakukan PLN akan mempersiapkan Indonesia menjadi lebih bersih untuk generasi masa depan,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
BACA JUGA: Di Konferensi Internasional BUMN, PLN Pasok Listrik Tanpa Kedip
Nantinya, BUMN yang mengikuti kerja sama ini mendukung pembentukan kapabilitas dan pilot project perdagangan karbon di lingkungan BUMN dan dengan mempertimbangkan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi, dan ketentuan lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, BKI akan memfasilitasi diskusi antara pihak pembeli dan penjual melalui penandatanganan MoU dan/atau Emission Reductions Payment (ERPA).
Selain penandatanganan perjanjian kerja sama, pada agenda ini PLN juga menggagas peluncuran tiga program Business Matching guna mengimplementasikan Green Energy Program oleh PLN yang terdiri dari Green Industry Cluster (GIC) di Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) dan dua proyek PLTS terapung di Bendungan Gajah Mungkur dan Karangkates. Selain itu, PLN bersama dengan Pupuk Indonesia juga telah menginisiasi IMIA di Special Economic Zone (SEZ) Arun Lhokseumawe melalui sebuah konsep industri hijau pada lahan seluas 120 hektare.