Travel Retail, Kanal Penjualan Potensial L’Oréal

marketeers article
Diadakan untuk ketujuh kalinya, L'Oréal Brandstorm merupakan kompetisi antarmahasiswa yang bertujuan untuk menggali ide-ide pemasaran di dunia kecantikan. Tahun ini, tim dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menjadi pemenang ajang tersebut dan akan mewakili Indonesia dalam L'Oréal Brandstorm Global di Paris, Prancis, serta siap bertanding dengan perwakilan 44 negara lainnya.
 
Jika pada tahun-tahun sebelumnya, setiap tim diminta untuk mencipatakan produk baru, kali ini, mereka diberi tugas untuk memajukan unit bisnis travel retail yang membidik kalangan pelancong  domestik dan internasional. Direktur HRD L'Oréal Indonesia Restu Widiati mengatakan, bisnis travel retail tengah berkembang di dalam negeri. Setiap tahun, katanya, ada ratusan juta penerbangan baik rute domestik maupun internasional terjadi di Indonesia. Bahkan, jumlah pelancong bertambah 50 juta orang per tahun dengan transaksi penjualan yang diperkirakan bertambah dua kali lipat dalam waktu sepuluh tahun ke depan.
 
“Kami ingin mahasiswa sadar bahwa travel retail juga kanal potensial dalam mendongkrak penjualan. Kali ini kami menjadikan ritel Lancôme sebagai materi kasusnya,” paparnya.
 
Dipilihnya Lancôme, lanjut Restu, mengingat merek tersebut merupakan salah satu merek tertua yang dimiliki L'Oréal. Karenanya, Restu bilang, L'Oréal ingin melakukan brand recall merek tersebut agar semakin dikenal oleh kalangan yang lebih muda. Diakui Restu, L'Oréal adalah pemimpin pasar travel retail di bandara internasional seluruh dunia.
 
“Kami memiliki banyak travel retail baik itu toko YSL, Lancôme, Kiehl's, Ralph Lauren Fragrances, dan lainnya. Kami melihat, dengan waktu yang sempit, cara melayani konsumen travel retail cukup berbeda dengan konsumen ritel umum lainnya seperti di mal. Sehingga, pengalaman berbelanja menjadi suatu hal yang penting,” terangnya.
 
Restu menjelaskan, beberapa hal yang menjadi alasan seorang pelancong berbelanja di travel retail adalah pilihan produk yang jauh lebih banyak, bebas pajak bagi yang membeli di duty free, serta menjadi tempat untuk membeli oleh-oleh.
 
“Kontribusi travel retail bagi pendapatan kami sebesar 10-20%. Angka ini akan bertambah seiring jumlah perjalanan yang meningkat,” cetusnya.
 
Namun sayangnya, ide-ide pemasaran yang dihasilkan oleh para mahasiswa dalam ajang L'Oréal Brandstorm itu bukan untuk direalisasikan dalam bentuk nyata. Restu menekankan, tujuan dari ajang ini adalah untuk mencari talenta berbakat perusahaan. “Tapi tidak menutup kemungkinan ide-ide itu bisa kami gunakan ke dalam agenda pemasaran kami,” cetusnya.

Related