Daya beli masyarakat Indonesia yang sebagian besar merupakan golongan muda terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran 5%. Didukung pesatnya pertumbuhan tekonologi digital, hal ini diyakini bakal menopang perkembangan bisnis outbound travel dari Indonesia.
Outbound travel merupakan perjalanan wisata yang dilakukan masyarakat Indonesia ke luar negeri. Menurut laporan Mastercard Future of Outbound Travel in Asia Pacific (2016-2021), Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan outbound travel terbesar di Asia dengan pertumbuhan 8,6% per tahun. Indonesia berada setelah Myanmar yang pertumbuhannya 10,6%, dan Vietnam 9,5%.
Berbagai destinasi wisata di Asia juga masih menjadi tujuan favorit dari peningkatan angka outbound travel Indonesia ini. Japan National Tourism Organization bahkan melaporkan bahwa pada tahun 2017, jumlah penduduk Indonesia yang bepergian ke Jepang mencapai 352.330 orang, didominasi kunjungan untuk berwisata sebanyak 291.532 orang.
Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang meningkat hampir delapan kali lipat dibandingkan angka pada tahun 2007 yang hanya sebanyak 38.430 orang.
Perkembangan teknologi menjadi kunci dari pertumbuhan outbound travel di Asia, khususnya Indonesia. Dari teknologi, harga layanan transportasi semakin terjangkau dengan kehadiran pesawat dengan ukuran yang lebih besar dan efisien.
Selain itu, perkembangan internet yang pesat telah mendorong pertumbuhan outbound travel, terutama di kalangan generasi milenial yang melek teknologi. Di Indonesia sendiri, menurut riset tersebut, penetrasi pengguna internet yang memanfaatkan jasa perjalanan online masih rendah sehingga tingkat pertumbuhannya di masa mendatang diperkirakan akan tetap tinggi.
Kemajuan teknologi dan pertumbuhan outbound travel ini membuat Indonesia dilirik oleh penanam modal. Contohnya pada tahun lalu, perusahaan travel asal Jepang JTB Corporation mengakuisisi 30% saham Panorama Tours Indonesia milik PT Panorama Sentrawisata Tbk. senilai Rp 370 miliar.
Analis OCBC Sekuritas Inav Haria Chandra dalam risetnya menyebutkan, aksi ini akan mendorong penetrasi Panorama Tours di segmen outbound travel ke Jepang. Dari data Kementerian Pariwisata, investasi di sektor pariwisata mengalami pertumbuhan 31% menjadi US$ 1,7 miliar. Adapun, pada kuartal pertama tahun ini, investasi di sektor ini menembus US$ 500 juta.
Tidak hanya pasar outbound, inbound travel juga menjadi pendorong investasi di sektor pariwisata. Pengembangan pariwisata nasional pun diarahkan ke pemanfaatan teknologi digital. Untuk itu, dalam berbagai kesempatan, Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong kehadiran startup atau perusahaan rintisan di sektor pariwisata.
Editor: Sigit Kurniawan