Dalam sebulan, tak kurang dari 72 juta orang Indonesia mengakses laman Facebook. Bahkan, studi yang dilakukan Facebook pada tahun 2014 menemukan 44% dari 1.002 responden di Indonesia baru pertama kali mengetahui sebuah produk dari iklan yang terpasang di situsnya. Karena itu, tak aneh bila media sosial ini menjadi salah satu platform yang diminati pemasar dalam menjual produk.
Menurut data Facebook, saat ini pengiklan di jejaring media sosial besutan Mark Zuckerberg itu telah mencapai dua juta bisnis. Secara rata-rata, skala bisnis para pemasar adalah bisnis kecil dan menengah. Maklum, bujet pemasaran yang terbatas menjadikan platform online sebagai salah satu pilihan terbaik, apalagi melihat tren popularitas media sosial yang menanjak dan mahalnya tarif iklan di media-media konvensional.
Salah satu merek Indonesia yang berhasil meningkatkan bisnisnya melalui iklan di laman Facebook adalah Brodo. Merek sepatu lokal ini melaporkan adanya peningkatan penjualan hingga lima kali lipat sejak membuat Facebook Page. Setiap bulan, Brodo bisa menjual hingga 2.000 pasang sepatu. Demikian salah satu isi laporan Facebook yang diterima Marketeers (25/2/2015),
Melihat potensi bisnis dan kesempatan membantu UKM di Indonesia, Facebook pun meluncurkan Facebook for Business versi Indonesia. Melalui laman ini Facebook berusaha memberikan wawasan dan tren terbaru bagi kalangan bisnis untuk mengembangkan cakupan dan strategi pemasarannya.
Secara total, sebenarnya persentase jumlah pengiklan di laman Facebook masih cukup kecil. Per tahun 2014, jumlah UKM yang aktif di Facebook mencapai 30 juta. Artinya, baru 6,6% yang menggunakan produk iklan Facebook. Padahal, Facebook mengatakan dengan memanfaatkan iklan mereka, UKM dapat lebih cepat melakukan monetisasi seperti melalui boosted posts, promoted page likes, dan promoted links.