Tren Sneakers dan Berkah Bagi Nilai Ekspor Industri Alas Kaki

marketeers article
BUSAN, SOUTH KOREA MAY 25, 2017: inside Nike store at Lotte Mall in Busan.

Adanya peningkatan tren sneakers membawa berkah baru bagi industri alas kaki di Indonesia. Sebagai catatan industri alas kaki merupakan salah satu sektor manufaktur andalan yang mampu memberikan kontibusi besar bagi perekonomian nasional.

Hal ini tercemin dari pertumbuhan kelompok industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang mencapai 9,42% pada tahun 2018 atau naik signifikan dibandingkan tahun 2017 sekitar 2,22%. Capaian tahun lalu tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17%.

“Kemudian, ekspor alas kaki nasional juga mengalami peningkatan hingga 4,13%, dari tahun 2017 sebesar US$ 4,91 miliar menjadi US$ 5,11 miliar di 2018,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya.

Menperin menjelaskan, industri alas kaki sedang diprioritaskan pengembangannya karena sebagai sektor padat karya berorientasi ekspor. Airlangga optimistis akan terjadi peningkatan ekspor produk alas kaki nasional sampai US$ 6,5 miliar pada tahun 2019 dan menjadi US$ 10 miliar dalam empat tahun ke depan. Ini berdasarkan fakta bahwa Indonesia sudah melakukan penandatanganan CEPA dengan Australia dan European Free Trade Association (EFTA).

Airlangga menegaskan, pemerintah terus berupaya melakukan kebijakan strategis untuk mendorong industri alas kaki di Indonesia agar semakin meningkatkan kapasitas produksinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menjadi substitusi impor atau mengisi pasar ekspor. Agar industri mau aktif melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk inovasi serta terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan vokasi, pemerintah akan memfasilitasi melalui pemberian insentif fiskal berupa super deductible tax.

Salah satu produsen sepatu lokal yang sudah melakukan banyak ekspor adalah PT KMK Global Sport. Menurut CEO PT. KMK Global Sports, C.K Song, hingga saat ini KMK Global Sport telah menyerap tenaga kerja 15.655 orang. Perusahaan yang memiliki 30 lini produksi ini mampu menghasilkan hingga 1,2 juta pasang sepatu olahraga merek Nike dan 300 ribu pasang sepatu Converse setiap bulannya. Seluruh produk diekspor ke berbagai negara. Produksinya terus meningkat, pada 2017 mencapai 18,7 juta pasang yang setara dengan US$ 234,3 juta.

“Selama lebih dari 25 tahun melalui 11 perusahaan yang antara lain berlokasi di wilayah Serang, Tangerang, Jakarta, Sukabumi, dan Salatiga, kami berkomitmen untuk terus melakukan investasi di Indonesia,” tuturnya. Menurut Song, PT. KMK Global Sports serta seluruh investasi Pou Chen Group di Indonesia telah turut andil meningkatkan kinerja industri alas kaki di dalam negeri dengan memproduksi sebanyak 120 juta pasang sepatu per tahun atau 11,08% dari total produksi sepatu nasional.

“Secara total, kami mempekerjakan sebanyak 150.000 orang atau 18,3% dari total tenaga kerja di industri alas kaki serta berkontribusi terhadap ekspor dengan nilai US$ 1,35 miliar atau 26,42% dari ekspor alas kaki nasional,” sebutnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Nike Indonesia Joe Warren menyatakan, pihaknya ingin terus memacu kapasitas perusahaan alas kaki di Indonesia yang memproduksi sepatu Nike. Hal ini guna memenuhi pasar ekspor yang terus meningkat.

“Kami mengapresiasi beberapa perusahaan yang sudah sangat maju dan inovatif seperti KMK, yang tercermin pada proses produksi mesin dan manajemen kepemimpinannya,” tandasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related