Dalam tren suku bunga yang tinggi, platform wealth management Moduit menilai investasi di reksa dana masih diminati, salah satunya reksa dana pasar uang. Namun diingatkan oleh Head of Research and Investment Connoisseur Moduit Manuel Adhy Purwanto, reksa dana pasar uang sebenarnya bukan untuk investasi, tetapi lebih ke likuiditas.
Menurut Manuel Adhy, bila tujuan utamanya adalah untuk investasi, pilihan yang bisa diambil menurutnya adalah reksa dana pendapatan tetap dengan portofolio utama di obligasi pemerintah jangka menengah panjang atau sekitar 10-20 tahun.
“Pada situasi saat ini, kami cukup optimistis kalau membeli obligasi jangka menengah panjang, itu bisa mendapatkan return yang lebih baik daripada yang jangka menengah pendek,” ujar Manuel Adhy dalam keterangannya, Senin (29/5/2023).
Manuel mengasumsikan, tahun depan ia melihat suku bunga akan cenderung turun. Tetapi jangan belinya kalau nanti suku bunga sudah cenderung turun, baru diambil. Karena biasanya market akan bergerak lebih awal 6-12 bulan dari kebijakan yang diambil.
BACA JUGA: Moduit Jalin Kerja Sama Pasarkan Produk Sukuk Tabungan ST010
Sedangkan untuk reksa dana campuran atau saham dengan portofolio utama di saham, dalam situasi saat ini lebih baik ambil saham berkapitalisasi besar. Menurut Manuel, masih terlalu berisiko untuk mengambil saham perusahaan yang cenderung hanya mengandalkan ekspektasi pertumbuhan, tetapi tidak mempunyai fundamental yang cukup kuat. Beberapa pilihan sektornya seperti finansial, konsumer, telekomunikasi, dan properti.
BACA JUGA: Moduit Digital Indonesia Teken MoU Inisiatif Two Countries Twin Parks
“Saya pikir ini sektor-sektor yang cenderung baik di tahun ini. Dari awal tahun, sektor ini sudah cenderung naik dibandingkan sektor yang lain. Sampai hari ini, permintaan ST010 cukup tinggi. Bahkan kuotanya yang ditetapkan di awal sudah bisa habis dan masih ditambah lagi oleh pemerintah,” ungkap Manuel.
Sedangkan untuk instrumen investasi obligasi, saat ini juga sedang ada penawaran SBN ritel ST010 dari pemerintah tenor dua tahun dengan yield 6,25% dan tenor empat tahun dengan yield 6,40%.
Bila ingin ambil obligasi dengan tenor yang lebih panjang, pilihannya ada obligasi FR tenor 15-20 tahun dengan yield 6,75%, atau obligasi INDON tenor 15-20 tahun dengan yield 5%.
“Jadi sekarang ini orang-orang lebih pilih yang aman, makanya seri-seri seperti SBN ritel cukup laku karena orang lebih suka cari yang stabil di tengah situasi saat ini. Kami juga menyarankan obligasi pemerintah dengan jangka menengah panjang, itu lebih berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih baik daripada yang jangka pendek,” kata Manuel. “Jadi kalau saat ini kita punya uang, misalnya Rp 10 juta, alokasinya mungkin obligasi bisa lebih banyak.”