Trend Micro Incorporated, perusahaan keamanan siber mengumumkan peluncuran Trend Micro One, platform keamanan siber dan manajemen attack surface terpadu. Peluncuran ini merupakan langkah besar menuju integrasi beragam produk dan fitur keamanan dalam satu platform tunggal yang akan membantu pelanggan untuk memahami, mengomunikasikan dan melakukan mitigasi risiko siber dengan lebih baik.
Seiring dengan upaya percepatan ekonomi digital di Indonesia, risiko keamanan terhadap bisnis pun berpotensi mengalami kenaikan. Studi global terbaru dari Trend Micro mengungkapkan organisasi di Indonesia mengalami kesulitan dalam mengendalikan risiko siber di tengah digital attack surface yang makin tinggi.
Berdasarkan temuan studi, 83% responden di Indonesia mengatakan attack surface mereka terlihat kompleks tapi masih terkendali. Namun, mayoritas responden (85%) memiliki kekhawatiran akan meningkatnya attack surface di perusahaan mereka, dan 25% responden menyebut attack surface secara digital mulai tidak terkendali.
Visibilitas juga menjadi tantangan bagi organisasi dalam mengelola dan memahami risiko siber. Lebih dari setengah (53%) responden mengatakan mereka memiliki titik buta (blind spots) yang menjadi hambatan dalam keamanan mereka.
Rata-rata 62% responden mengatakan mereka memiliki visibilitas terhadap attack surface mereka. Menjawab tantangan tersebut, perusahaan menawarkan platform keamanan terpadu yang memungkinkan organisasi untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman siber dan memulihkan kondisi secara cepat.
Solusi berbasis cloud tersebut menghadirkan siklus penilaian risiko dan ancaman yang lengkap dan berkelanjutan melalui penemuan serangan (attack discovery), analisis risiko siber serta mitigasi dan respons terhadap ancaman. Selain itu, layanan ahli seperti Managed Extended Detection & Response (XDR) memberikan visibilitas lebih baik, pemantauan selama 24×7 serta deteksi dan respons terhadap ancaman yang lebih baik.
“Teknologi canggih yang dimiliki platform ini membantu bisnis untuk mendeteksi attack surface yang kerap berubah, mengevaluasi serta mengidentifikasi risiko dan kerentanan yang paling mengancam, kemudian memitigasi hal tersebut. Dengan demikian, pemimpin bisnis di Indonesia dapat fokus dalam menjalankan bisnis mereka ke depannya, tanpa kekhawatiran akan keamanan dan menjadi benar-benar tangguh,” kata Laksana Budiwiyono, Country Manager Indonesia Trend Micro, Selasa (11/10/2022).
Trend Micro One mengumpulkan lebih dari 250 miliar sinyal data dari beragam lingkungan cloud dan hybrid cloud dengan menggunakan sensor native di sejumlah ekosistem mitra teknologi. Mitra-mitra ini antara lain meliputi Bit Discovery, Microsoft, Okta, Palo Alto Networks, ServiceNow, Slack, Qualys, Rapid7, Splunk, dan Tenable.
“Kami bangga dapat memadukan kemampuan mitra ekosistem kami dengan platform kami. Mereka memperluas platform kami dan menjadikannya yang terlengkap di industri dengan menarik sinyal data di seluruh endpoints, layanan cloud, perangkat IoT, dan email. Hal ini sangat membantu pelanggan kami untuk mendapatkan wawasan dan penilaian terbaik mengenai bahaya siber yang mengintai,” tutur Laksana.
Editor: Ranto Rajagukguk