Isu stunting dan gizi buruk belakangan ini tengah menjadi topik perbincangan di media sosial. Apa perbedaan stunting dan gizi buruk?
Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama.
Umumnya, kondisi ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun.
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis). Hal ini diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO.
BACA JUGA 21 Januari Jadi Hari Berpelukan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan
Selain mengalami pertumbuhan terhambat, stunting juga kerap kali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk.
Sementara itu, gizi buruk merupakan kondisi tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi tubuh. Pada bayi dan balita, kondisi ini sangat kritis karena masa tersebut adalah periode penting pertumbuhan otak, organ tubuh, dan pembentukan sistem imun.
Artinya, stunting menjadi suatu kondisi kesehatan yang lebih kronis dibandingkan dengan gizi buruk. Pasalnya, stunting dapat mengakibatkan anak mengalami gagal tumbuh.
BACA JUGA Tekan Angka Stunting, Asuransi Astra Berikan Intervensi Gizi
Lebih detailnya, dikutip dari laman Siloam Hospital, terdapat perbedaan dampak dari stunting dan gizi buruk. Stunting sebagian besar bersifat irreversible atau premanen, karena anak tidak bisa memperoleh kembali tinggi badan normal.
Tak sampai di situ, anak dengan kondisi stunting juga lebih rentan terserang penyakit, kehilangan kesempatan untuk belajar, memiliki prestasi sekolah yang kurang baik, serta tumbuh menjadi kelompok individu yang tidak mampu secara ekonomi.
Di sisi lain, jika tidak ditangani dengan tepat, gizi buruk berisiko menyebabkan beberapa permasalahan kesehatan. Mulai dari gangguan tumbuh kembang, gangguan fungsi kognitif, dehidrasi berat, hipotermia, anemia, terserang penyakit infeksi berat, hingga kematian (pada kasus yang lebih parah).
Demikian ulasan mengenai perbedaan stunting dan gizi buruk yang beberapa hari terakhir tengah menjadi perbincangan di media sosial.
Editor: Ranto Rajagukguk