Menurunnya laju pertumbuhan kredit dan perolehan laba disertai dengan meningkatnya angka Non Performing Loan (NPL). Ini merupakan salah satu dampak yang dialami oleh sektor usaha perbankan akibat perlambatan ekonomi. Namun, dalam kondisi ini, Bank BRI tetap memperlihatkan kinerja positif. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian kinerja keuangan pada Triwulan III tahun 2015.
Hingga akhir September 2015, total kredit yang disalurkan oleh Bank BRI sebesar Rp 518,9 triliun. Angka tersebut meningkat 11,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 464,2 triliun. Pada periode tersebut, penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro masih menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit dengan kontribusi sebesar 32,8% dari total keseluruhan kredit. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kredit mikro yang disalurkan Bank BRI tumbuh 14,7% dari sebesar Rp 148,4 triliun menjadi 170,2 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,6 juta nasabah dari 7,1 juta nasabah.
Program akselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi bagian dari micro banking BRI juga menunjukkan trend positif. Sejak diluncurkan pada minggu ketiga Agustus hingga akhir triwulan III bulan September 2015, Bank BRI telah menyalurkan KUR (realisasi kumulatif) sebesar Rp 3,1 triliun, kepada lebih dari 200 ribu Pelaku Usaha Mikro yang tersebar secara merata di seluruh pelosok tanah air.
Dengan modal kinerja yang sehat, stabil, dan berkelanjutan serta didukung dengan paket-paket kebijakan yang sudah dirilis oleh pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi secara nasional, Bank BRI optimis dapat mendapatkan pertumbuhan yang jauh lebih baik.
Editor: Sigit Kurniawan