Eksistensi TikTok di Amerika Serikat (AS) masih terus dikaji oleh Presiden AS, Donald Trump. Pertimbangan itu mencakup kesepakatan soal spin off TikTok di negara tersebut.
Lewat kesepakatan ini, TikTok diharuskan memisahkan aset antara perusahaan induk di Cina dan aset yang ada di AS.
Dengan kesepakatan ini, maka platform media sosial tersebut bisa melanjutkan operasionalnya di AS tapi bisa sekaligus memberi kesempatan bagi investor di AS untuk memperoleh keuntungan dari keberlanjutan usaha atas platform tersebut.
BACA JUGA: Jelang Larangan Operasi TikTok, Trump Pertimbangkan Sejumlah Investor
Dikutip dari Reuters pada Kamis (10/4/2025), spin off ini akan melahirkan perusahaan baru yang berbasis di AS dan dikelola oleh investor AS. Tapi, kelanjutan dari kesepakatan ini juga harus menunggu bagaimana respons Pemerintah Cina atas kesepakatan kedua negara terdsebut.
Karenanya, Trump mengatakan, TikTok deal is still “on the table”.
“Kami memiliki kesepakatan dengan beberapa orang AS yang sangat baik, perusahaan yang sangat kaya yang akan melakukan pekerjaan luar biasa dengan itu, tetapi kita harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi dengan China. Kesepakatan ini masih di meja,” kata Trump.
BACA JUGA: Geger Tarif Trump, Warga AS Panic Buying iPhone Baru
TikTok sendiri perlu untuk mempelajari setiap peluang yang ditawarkan oleh AS. Karena, jika platform short video itu tidak menyepakati win-win solution yang ditawarkan, maka penggunaan aplikasi itu akan dilarang per Juni tahun ini.
Tapi, hingga saat ini platform tersebut belum memberikan isyarat apapun terkait kesepakatan tersebut.
Wajar, karena setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan tersebut harus sesuai dengan arahan dari Pemerintah Cina.
Artinya, hal ini sangat berkaitan dengan perang dagang yang tengah memanas di kalangan pemerintah dari kedua negara tersebut.