Di kota-kota besar tiap harinya banyak diselenggarakan acara-acara yang menarik perhatian. Sayangnya, saking banyaknya terkadang masyarakat justru tidak terinformasikan dengan gelaran-gelaran menarik tersebut. Tentunya ini merugikan dua pihak, penyelenggara acara dan konsumen yang ingin menikmati gelaran tersebut. Hal ini yang membuat startup lokal, Goers, hadir untuk menyuplai informasi terkait beragam acara menarik kepada masyarakat.
Goers didirikan oleh Sammy Ramadhan pada tahun 2015. Kala itu, Sammy yang baru menyelesaikan masa studinya di luar negeri melihat ada perbedaan mencolok tentang bagaimana orang mendapatkan informasi terkait event.
“Di luar negeri itu untuk mendapatkan informasi tentang event itu gampang, promosi juga banyak di jalanan, di kereta, atau pinggir jalan. Di Jakarta itu harus bertanya ke teman. Dan, kurang berani untuk lakukan aktivitas secara spontan, karena macet. Sebelum berangkat mereka sudah nge-plan mau ke mana. Dari situ saya lihat ada kesempatan,” terang Sammy selaku CEO Goers.
Goers memberikan beragam informasi terkait event dan aktivitas yang bisa dilakukan oleh setiap penggunanya. Saat ini, Goers memiliki fitur Yuk Pergi Button yang akan melakukan analisa demi mendapatkan event yang sesuai dengan personalisasi dari pengguna.
“Selain fitur Yuk Pergi, sekarang ada fitur send ticket yang bisa langsung dikirim oleh pengguna kami kepada rekan-rekannya tanpa harus mengunduh terlebih dahulu aplikasi Goers.”
Hadirnya beragam aplikasi sejenis membuat Goers harus benar-benar membangun differensiasi agar tidak ketinggalan dari para kompetitor. Salah satu pembeda Goers selain fitur dan jangkauan kota yang semkain meluas, adalah produk desain yang yang digarap secara serius. Sammy menjelaskan bahwa saat ini Goers lebih banyak menampilkan konten berupa foto daripada berbentuk flyer.
Layanan sejenis Goers memang sudah merambah di Indonesia, beberapa startup yang sejenis adalah Go-Tix dan BookMyShow. Bahkan, layanan dari Traveloka dan Tiket.com juga sudah menampilkan fitur berisi dengan kegiatan-kegiatan menarik di beberapa kota.
“Kami ada bisnis B2B juga yang menjadi wadah end to end solution. Sekarang sudah banyak aplikasi seperti ini, jadi yang terpenting bagi kami adalah servis dan inovasi teknologi. Kami masih membangun, kami mencoba menaruh nama kami di industri startup. Try to be humble,” pungkas Sammy.
Edito: Eko Adiwaluyo