Starbucks baru saja meluncurkan lini produk barunya yang diberi nama Starbucks Teavana. Melalui produk ini, Starbucks bermisi mengubah persepsi masyarakat terhadap teh dengan membawa cara baru yang modern dalam mengkonsumsi teh.
Jika selama ini Starbucks terkenal dengan produk kopi dengan aroma yang kuat dan manis, produk teh ini berbeda lantaran hadir sebagai minuman yang ringan untuk dikonsumsi. Dua arah komunikasi yang berbeda tengah terjadi di Starbucks.
Di lain sisi, alasan Starbucks memboyong produk teh yang lebih fancy ini adalah jumlah konsumsi teh yang tertinggi kedua setelah air.
“Semenjak produk ini diluncurkan, pertumbuhan Starbucks tumbuh dua kali lipat di pasar global. Dengan produk ini, kami ingin membidik konsumen baru. Semoga tidak terjadi kanibalisme dengan varian kopi kami,” jelas Sari Siwarni, Head of Marketing PT Sari Coffee Indonesia.
Yup, Starbucks tengah mensiasati dari sisi aktivitas marketing yang akan dilakukan agar produk teh ini tidak memakan pangsa pasar dari produk kopi mereka. Sari pun mengatakan bahwa mereka tidak akan berhenti untuk mengeluarkan inovasi kopi mereka yang dilakukan dua bulan sekali.
“Pada kalender kampanye, kami telah ada agenda untuk membawa kopi-kopi baru. Selain dikenal sebagai penyedia kopi premium, kami juga ingin dikenal sebagai penyedia teh premium. Namun, bukan berarti kami mengesampingkan keseriusan menggarap pasar kopi,” tegas Sari.
Sementara, untuk membesarkan imej teh mereka, Starbucks mengandalkan media publikasi dan aktivitas digital lainnya dengan membawa nama besar Teavana. Teavana sendiri telah dikenal di Amerika sebagai perusahaan retailer teh dunia. Teavana telah diakuisisi sejak Desember 2012 oleh Starbucks. Penggunaan media sosial dengan hashtag #beauteavana pun digencarkan Starbucks.
“Kami juga mengendorse pakar dan pecinta teh, seperti Ratna Somantri. Di dalam gerai, kami juga memberikan beragam promosi, mulai dari sampling sampai program beli satu gratis satu,” imbuh Sari.
Dari upaya marketing yang jalan berdampingan antara produk kopi dan teh, diharapkan Starbucks mendapatkan basis konsumen yang baru. Lebih dari itu, Sari berharap produk teh tidak menjadi boomerang dan justru memakan pasar untuk produk kopi mereka.