Tumbuh 22%, Garuda Indonesia Group Siapkan 1,8 Juta Kursi saat Nataru
Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan full service Garuda Indonesia dan low cost carrier (LCC) Citilink mempersiapkan sedikitnya 1,8 juta kursi penerbangan pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Upaya ini dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan pada periode tersebut.
Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia menuturkan secara terperinci jumlah penerbangan tersebut terdiri atas 818 ribu untuk maskapai Garuda Indonesia dan 607.000 untuk Citilink. Adapun rutenya terdiri dari internasional sebanyak 211.000 kursi dan 1,07 juta kursi penerbangan disediakan Citilink.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Targetkan Rp 30 Miliar Transaksi di GUTF 2023
Selanjutnya, untuk Garuda Indonesia sebanyak 1,01 juta rute domestik dan 61.714 rute penerbangan internasional. Sepanjang Desember 2023, Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sekitar 11.454 frekuensi penerbangan per minggunya, tumbuh lebih dari 22% dibandingkan pada periode Nataru tahun 2022/2023.
Jumlah tersebut diyakini akan terus bergerak dinamis sejalan dengan tren perjalanan masyarakat menggunakan transportasi udara pada akhir tahun ini.
“Periode peak season Nataru tahun ini menjadi momen penting bagi Garuda Indonesia Group untuk tidak hanya turut berkontribusi menjembatani kebutuhan masyarakat terhadap aksesibilitas udara selama periode Nataru, namun juga untuk mengoptimalkan geliat pertumbuhan penumpang pada akhir tahun,” kata Irfan melalui keterangannya, Jumat (8/12/2023).
BACA JUGA: Garuda Indonesia Garap Pasar Umrah Lewat Travel Fair GUTF 2023
Menurutnya, jelang periode peak season kali ini, Garuda Indonesia Group juga terus memaksimalkan kesiapan operasional secara menyeluruh dengan memastikan optimalisasi aspek keamanan, perawatan armada, dan infrastruktur layanan penunjang penerbangan mulai pre flight hingga post flight, serta mengintensifkan koordinasi bersama stakeholder kebandarudaraan.
“Kami di berupaya memaksimalkan momentum ini, tidak hanya dengan memastikan kesiapan operasional penerbangan yang optimal, namun juga dengan memaksimalkan aksesibilitas layanan penerbangan yang dapat memenuhi kebutuhan bermobilitas mereka di masa transisi pandemi ini secara maksimal, melalui layanan prima yang kami hadirkan,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk