PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melaporkan sepanjang tahun 2023 membukukan laba bersih sebesar Rp 4,1 triliun. Perseroan meraih kenaikan laba bersih sebesar 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo menjelaskan kinerja ini menunjukkan perseroan tumbuh dengan baik dan solid dari tahun ke tahun pascamerger di tengah tantangan perekonomian global.
BACA JUGA: Hubungkan dengan Kawasan Industri, Pelindo Bangun Terminal Kijing
“Pelindo menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, konektivitas antarpulau, serta keberlanjutan sektor maritim Indonesia, sehingga memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi kemajuan bangsa. Hal ini terlihat dari kinerja yang solid, membuat Pelindo tetap mengalami peningkatan kinerja pada tahun 2023,” ujar Arif melalui keterangannya, Kamis (4/4/2024).
Kontribusi Pelindo pada negara juga tercatat meningkat, yaitu mencapai Rp 7,3 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2022, dengan nilai Rp 7,2 triliun.
BACA JUGA: Pelindo Multi Terminal Catatkan Angka Muatan Curah Kering 12,7 Juta Ton
Adapun kontribusi tersebut diberikan melalui setoran dividen, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), konsesi, pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nila (PPN), dan pajak bumi bangunan (PBB). Capaian positif Pelindo pada 2023 ini juga didukung dengan keberlanjutan program-program transformasi yang dilakukan terus menerus sejak merger pada Oktober 2021.
Pertumbuhan kinerja keuangan Pelindo sejalan dengan kinerja operasional yang juga membukukan tren positif. Arus peti kemas mencapai 17,7 juta TEUs atau meningkat sebesar 3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Demikian juga arus barang yang terealisasi sebesar 170 juta ton, tumbuh 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 1,28 miliar gross ton (GT) atau naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, arus penumpang mencapai 18,1 juta orang atau meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian tersebut juga menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandardisasi di setiap pelabuhan.
Dukungan teknologi terbaru seperti Terminal Operating System (TOS), Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), dan Phinnisi, yang merupakan platform sistem operasi layanan kapal end-to-end, yang menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan tujuan National Logistic Ecosystem (NLE), telah berhasil memberikan dampak signifikan terhadap industri pelayaran dan logistik, efisiensi biaya dan waktu pelayanan yang signifikan.
“Pada tahun ini, Pelindo akan melanjutkan program transformasi di lingkungan perseroan, sekaligus secara bertahap terus berupaya untuk meningkatkan perannya, tidak hanya sebagai maritime gateway namun juga sebagai traffic stimulator, yakni mendorong pertumbuhan lalu lintas barang melalui integrasi kawasan industri dengan pelabuhan,” kata Arif.
Editor: Ranto Rajagukguk