Tumbuh 89,64%, Transaksi QRIS Capai Rp 18,33 Triliun

marketeers article
Penggunaan QRIS kini semakin meluas hingga di pasar tradisional (Sumber: Shopeepay)

Bank Indonesia (BI) melaporkan pada Agustus 2023 transaksi pembayaran digital melalui QRIS mengalami pertumbuhan sebesar 89,64% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Adapun nominal transaksinya mencapai Rp 18,33 triliun, dengan jumlah pengguna 40,05 juta dan jumlah merchant 28,38 juta yang sebagian besar merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM).

Perry Warjiyo, Gubernur BI menuturkan secara umum kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital cukup membanggakan hingga awal kuartal III tahun ini. Kondisi tersebut menggambarkan kondisi ekonomi nasional makin membaik.

BACA JUGA: Dianggap Berdampak, QRIS Raih Penghargaan Internasional

“BI terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan serta perluasan ekonomi dan keuangan digital,” kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Jumat (22/9/2023).

Selain itu, Perry menyebut nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Agustus 2023 meningkat sebesar 8,62% (yoy) sehingga mencapai Rp 38,51 triliun. Sementara itu, nilai transaksi digital banking tumbuh sebesar 11,87% (yoy) sehingga mencapai Rp 5.098,46 triliun.

BACA JUGA: Fungsi QRIS Akan Diperluas Mulai Dari Transfer, Tarik dan Setor Tunai

Sedangkan nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp 679,16 triliun atau turun sebesar 6,00% secara tahunan (yoy). Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Agustus 2023 meningkat 4,66% (yoy) sehingga menjadi Rp 944,70 triliun. 

“BI terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Indonesia melalui program pengedaran uang rupiah ke daerah terluar, terdepan, dan terpencil (3T). Termasuk melalui kegiatan kas keliling, kas titipan, dan ekspedisi rupiah berdaulat,” tutur Perry.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related