Strategi pemasaran secara omni terus dikembangkan oleh SiCepat Ekspres selama setahun terakhir ini. SiCepat terbilang konsisten menerapkan omnichannel marketing tersebut di semua produk dan layanannya. Kampanye pemasaran digelar dengan memanfaatkan multiplatform.
“Mau tidak mau, multiplatform harus kami pakai agar bisa menjangkau masyarakat konsumen lebih luas. Tentu juga bisa lebih efektif dalam menyampaikan pesan dalam program-program yang kami gelar,” ujar Wiwin Dewi Herawati, Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres.
Ada banyak platform digital yang dimanfaatkan SiCepat untuk mengoptimalkan kampanye pemasarannya. Salah satu yang intensif dipakai adalah WhatsApp. Melalui platform tersebut, SiCepat menggelar program GRES (Gebyar Reward SiCepat).
GRES merupakan program bagi-bagi reward dalam bentuk poin yang diberikan kepada seller dan buyer pengguna SiCepat Ekspres. Poin tersebut bisa ditukarkan dengan produk-produk lain, seperti saldo e-money, paket data, pulsa, maupun voucer promo seller sendiri. “Ini upaya kami untuk mengelola pelanggan dan mitra kami dan tentunya untuk membangun loyalitas mereka, khusus para mitra UKM,” kata Wiwin.
Masih dengan platform WhatsApp, SiCepat Ekspres membuat layanan SiCepat Klik. Ini merupakan layanan pendukung aktivitas SiCepat dengan teknologi WA Bot. Prosesnya mudah dan layanannya gampang diakses dengan berbagai ponsel tanpa perlu menginstalasi aplikasi tertentu. Dengan ini, urusan menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan ujungnya meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja.
“Layanan ini untuk memenuhi kebutuhan pickup dan drop barang, tracking pengiriman, hingga cek harga paket pengiriman. Fitur ini bisa menjadi penunjang bisnis mitra SiCepat,” ujarnya.
Mengoptimalkan peran omnichannel marketing, SiCepat saat ini sedang mengembangkan sebuah superapps. Wiwin menyebut aplikasi ini akan mengusung banyak sekali fitur layanan, tak sekadar tracking, pickup, transaksi, dan sebagainya. Semua program SiCepat akan diintegrasikan dalam satu aplikasi, termasuk donasi seperti Bonus (Bantuan Modal Usaha) untuk UKM, hingga fitur hiburan seperti games.
Selain itu, kanal kolaborasi juga dipakai SiCepat Ekspres untuk memperluas layanannya. Salah satunya dengan menggandeng jaringan ritel Alfamart dengan menghadirkan SiCepat Point. Tujuannya tidak lain untuk mendongkrak pendapatan SiCepat dan hadir lebih dekat dengan para pelanggannya.
“Kami juga menggelar aktivasi Kejar Point untuk membangun engagement sekaligus memberi keuntungan bagi pelanggan yang melakukan pengiriman melalui Alfamart. Selain itu, akan memperluas kerja sama dengan jaringan ritel lainnya,” tambah Wiwin.
Untuk menjangkau kalangan muda, SiCepat memanfaatkan platform media yang sedang populer. SiCepat hadir di Instagram, YouTube, hingga TikTok untuk mempromosikan produk layanan melalui konten interaktif. Tujuannya, sambung Wiwin, untuk mendongkrak brand awareness serta meningkatkan engagement dengan pelanggan.
“Media sosial kami gunakan untuk membangun awareness, engagement, dan yang paling penting adalah advokasi. Kami juga menggandeng influencer agar lebih luas dampaknya,” katanya.
Strategi omnichannel marketing tersebut cukup membuahkan hasil. Salah satunya terdongkraknya brand awareness SiCepat Ekspres di masyarakat. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh MarkPlus, Inc. pada tahun 2020, tercatat brand awareness SiCepat Ekspres mencapai lebih dari 80,9% di online seller marketplace dan seller social media.
“Hingga kini, lebih dari enam juta seller bergabung menggunakan layanan SiCepat Ekspres. Hal tersebut membuktikan bahwa strategi pemasaran multiplatform yang dijalankan oleh SiCepat Ekspres efektif dalam meningkatkan brand awareness,” katanya.
Tidak sekadar mengejar profit, SiCepat Ekspres selama pandemi juga sangat kuat dalam melakukan aktivasi sosial. Sejak pandemi merebak, sambung Wiwin, SiCepat berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi dampak COVID-19. Salah satunya mendukung layanan telemedicinesaat gelombang varian Delta datang.
SiCepat juga terlibat dalam Gerakan #Indonesiapastibisa dengan memberikan donasi Rp 200 juta melalui platform donasi Kitabisa.com. Selain itu, SiCepat juga menjadi mitra jasa pengiriman dalam program paket makanan isoman yang didukung oleh DigiResto, paket sembako isoman yang didukung BelanjaRutin, hingga program peminjaman oksigen konsentrator, dan distribusi vitamin gratis.
“Kami menjadi mitra Kementerian Kesehatan untuk mengantar obat-obatan ke alamat pasien. Kami tetap fokus ikut serta mengendalikan penyebaran pandemi dan mendukung pemerintah,” katanya.
Dalam rilis resminya, CEO SiCepat Ekspres The Kim Hai menyatakan bahwa Sicepat Express telahmenggelontorkan dana Rp 10 miliar untuk membantu pemerintah menanggulangi COVID-19. Dana tersebut dipakai untuk layanan antar telemedicine, menyalurkan 1.011 tempat tidur senilai Rp 1 miliar kepada Pemprov DKI Jakarta, dan donasi senilai Rp 1 miliar untuk pemenuhan kebutuhan ekstensi 31 rumah sakitdi Jakarta.
Meskipun tergolong dalam ranah Corporate Social Responsibility (CSR), aktivasi sosial tadi secara tidak langsung berdampak pada merek SiCepat. Wiwin mengatakan SiCepat tetap menjadi merek yang peduli dan tidak sebatas bergerak di jasa pengantaran saja. Ia juga mengakui aktivasi sosial tersebut berdampak pada sentimen positif masyarakat pada merek SiCepat.
“Selain berdampak pada awareness, apa yang sudah kami lakukan tadi cukup berdampak pada bisnis dan performa perusahaan ekspedisi. Semester II tahun ini, pendapatan kami naik 46%,” pungkas Wiwin.