Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Mei 2023 berada di level 4% dengan indeks harga konsumen (IHK) mencapai 114,84 poin. Adapun inflasi pada tahun lalu mengalami penurunan dibandingkan dengan April 2023 (month-to-month/mtm) yang mencapai 4,33%.
Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS menuturkan inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru dan Timika masing-masing sebesar 6,04%. Adapun IHK masing masing sebesar 121,80 dan 117,74.
BACA JUGA: Imbas Kenaikan Transportasi, Inflasi April Tembus 4,33%
Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,93% dengan IHK sebesar 114,16.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,27%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,54%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,48%,” kata Pudji dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Selain itu, kontributor terbesar inflasi lainnya disumbang oleh kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,03%, kelompok kesehatan sebesar 2,52%, dan kelompok transportasi sebesar 10,62%. Ada pula kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,18%, kelompok pendidikan sebesar 2,75%, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 3,38%.
BACA JUGA: Imbas Lonjakan Harga Pangan, Inflasi Maret 2023 Tembus 4,97%
Inflasi terakhir disumbangkan oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,48%. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27%.
Pudji menyebut secara bulanan (mtm) inflasi Mei 2023 sebesar 0,09%. Adapun inflasi sepanjang tahun ini (year-to-date/ytd) sebesar 1,10%.
“Tingkat inflasi secara tahunan (yoy) komponen inti Mei 2023 sebesar 2,66%. Inflasi bulanan (mtm) sebesar 0,06%, dan inflasi sepanjang tahun 2023 sebesar 0,94%,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk