Sebagai lembaga penyiaran publik, Televisi Republik Indonesia (TVRI) mungkin terlihat berbeda dengan TV swasta lain. Kesan TV yang membosankan, hanya ditonton orang tua, dan terlalu kuno sudah ditinggalkan. TVRI pun telah menciptakan konten-konten yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Perkembangan ini tentunya tak lepas dari peran karyawan senior dan karyawan muda yang dimiliki TVRI.
TVRI memiliki 5.000 karyawan yang sebagian besar adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dilihat dari rentang usia, didominasi oleh mereka yang berusia 45 tahun, jumlahnya sekitar 70%. Untuk itu, TVRI pun tengah berupaya setahap demi setahap mengembangkan sumber daya manusianya.
“Kondisi ini memang kurang ideal untuk lembaga penyiaran. Di titik tertentu, kami membutuhkan kreativitas dan gerakan cepat dari anak muda,” kata Adam Bachtiar, Direktur Pengembangan dan Usaha TVRI kepada Marketeers.
Saat ini, TVRI memiliki lima direktorat. Kelima direktorat tersebut,yaitu direktorat teknik, program&berita, keuangan, umum, dan pengembangan & usaha. Untuk direktorat teknik dan keuangan, TVRI lebih membutuhkan karyawan yang senior. Sementara itu, TVRI membutuhkan anak muda untuk bagian program dan pengembangan & usaha.
Menurutnya, karyawan lama TVRI yang sebagian besar PNS tidak biasa dihadapkan pada kompetisi dan pengukuran kinerja. Bila terus dibiarkan, hal ini akan membuat TVRI stagnan. Namun, Adam tidak bisa memaksakan untuk mengubahnya secara mendadak. Sebab itu, perubahan dilakukan secara bertahap.
“Kami yakin dengan memadukan pengalaman dan kearifan senior serta semangat anak muda, TVRI akan berjalan ke arah yang lebih baik,” tutup Adam.
Editor: Sigit Kurniawan