Media sosial Twitter terkenal karena punya diferensiasi tersendiri, yaitu layanan teks dengan hanya 140 karakter. Pengguna yang ingin menulis lebih dari itu harus melakukannya di tautan atau tweet baru. Tentu saja pengguna harus efisien setiap kali melakukan tweet. Tapi justru di situlah keunikan yang disukai dari Twitter, singkat, padat, dan jelas.
Tapi CEO Twitter Jack Dorsey berkata lain. Tampaknya ia melihat pengguna mulai bosan dengan fitur utama Twitter yang satu itu. Seperti diberitakan USA Today, Dorsey tampak sedang mempertimbangkan untuk menambah jumlah karakter tidak lagi hanya 140. Bahkan rencananya karakter tersebut akan ditambah menjadi 10.000, sama seperti halnya fitur Direct Message Twitter.
Walau angka itu menurut beberapa sumber merupakan sebuah isu saja tanpa ada kebenarannya, soal akan menambah jumlah karakter ini tampak sudah dipertimbangkan secara masak. Bahkan jika jadi, penyesuaian ini akan terjadi pada Maret mendatang, meski berapa jumlah karakter ditambah belum diketahui.
Dorsey sendiri tidak menyatakan akan mengubah aturan batas 140 karakter dalam Twitter. Namun ia sendiri menulis di Twitter hingga 10 tweet, yang tentu saja tidak cukup hanya dengan 140 karakter. Dia kemudian screenshot kesepuluh tweet-nya dan mem-posting-nya kembali dalam bentuk image sehingga semua yang ia tulis muat dalam satu tweet.
“Kami menghabiskan banyak waktu untuk melakukan observasi terhadap apa yang pengguna lakukan kini di Twitter. Tren saat ini mereka tweet beberapa kali dan screenshot sehingga tweet yang jumlahnya banyak itu hanya bisa dilihat dalam satu kicauan,” ujar Dorsey.
Salah satu ide agar pengguna bisa menulis lebih dari 140 karakter dengan hanya cukup satu kali tweet, yaitu kelebihan dari jumlah batas itu akan tersembunyi dan hanya dapat dibaca jika tweet tersebut diklik. Pengguna lain punya opsi untuk membaca kelebihan semua isi tweet dengan klik, atau tinggalkan saja jika tidak berminat.
Editor: Hendra Soeprajitno