Layanan microblogging Twitter melakukan pengubahan dalam struktur posisi direksi serta memecat dua orang eksekutif perusahaan. Selain memecat dua orang eksekutif, Twitter juga menyetop sementara rekrutmen untuk pegawai baru.
Keputusan tersebut dilakukan oleh CEO Twitter Parag Agrawal, yang baru menjabat November tahun lalu. Agrawal menyampaikan keputusan perusahan untuk memberhentikan dua orang eksekutif serta menyetop rekrutmen untuk sementara melalui memo kepada karyawan.
“Meski kita melakukan banyak sekali pengubahan, secara sejarah, Twitter sering melakukan pengubahan seperti ini,” kata Agrawal dalam memo-nya, dikuti dari NBC, Jumat (13/5/2022).
Adapun kedua eksekutif yang dipecat yakni Bruce Falck dan Kayvon Beykpour. Bruce Falck sebelumnya menjabat posisi Head of Revenue, sementara Kayvon Beykpour sebelumnya menjabat sebagai Head of Twitter divisi konsumen.
Usai pemecatan keduanya, Twitter langsung mengganti posisi keduanya dengan menempatkan eksekutif baru. Posisi Kayvon Beykpour digantikan oleh Jay Sullivan yang sebelumnya menjabat sebagai interim general manager. Sementara, eksekutif baru Twitter penerus dari Bruce Falck masih dalam proses pencarian, dan untuk sementara divisi yang dipimpin oleh Bruce Falck akan melapor kepada Jay Sullivan.
Bruce Falck pun mengungkapkan kekecewaannya melalui unggahannya di Twitter. “Ini tidak seperti yang saya bayangkan ketika saya meninggalkan Twitter. Agrawal meminta saya meninggalkan perusahaan, setelah dia memberi tahu saya bahwa tim saya akan memiliki tujuan yang berbeda,” tulis Bruce Falck dalam unggahannya di Twitter.
Perubahan ini dilakukan Twitter di tengah proses akuisisi perusahaan microblogging tersebut oleh orang terkaya di dunia, Elon Musk. Bulan lalu, manusia terkaya di dunia itu melakukan buyout atau pembelian Twitter secara penuh.
Sebelumnya, Musk sempat memamerkan kepemilikan sahamnya di Twitter yang mencapai 9% pada awal April 2022. Tidak lama berselang, pemilik kepala eksekutif SpaceX dan Tesla tersebut akhirnya melakukan buyout. Seluruh saham Twitter dibeli oleh Elon Musk, dan nantinya Twitter akan dijadikan perusahaan privat oleh Elon Musk.
Nilai dari buyout sendiri mencapai US$ 44 miliar atau senilai Rp 672 triliun. Kesepakatan itu diharapkan menjadi final sebelum akhir tahun, menunggu persetujuan pemegang saham dan rintangan lainnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz