Apa yang tidak bisa Bali suguhkan bagi industri pariwisata nasional? Semuanya ada di Bali. Mulai dari keindahan alam, wisata hiburan, hingga wisata spiritual. Salah satu lokasi yang wajib dikunjungi adalah Ubud.
Ubud yang berlokasi di Kabupaten Gianyar ini merupakan pusat seni dan budaya di Pulau Bali. Bagaimana tidak, lingkungannya yang masih alami menjadi sumber insiprasi bagi para wisatawan yang berkunjung kesana. Tidak hanya wisatawan, tetapi juga seniman-seniman internasional menetapkan Ubud sebagai pusat mencari inspirasi.
Hal ini tidak lepas dari peran Tjokorda Gde Agung Sukawati. Raja Ubud ini memiliki peran yang amat besar dalam tumbuh dan lestarinya budaya dan seni di Ubud. Tjokorda berhasil berperan melahirkan pelukis-pelukis ternama. Nama-nama seperti Walter Spiece, Rudolf Bonnet, dan Arie Smit banyak terinsipirasi dari kayanya budaya Ubud.
Ubud juga melahirkan sebuah perkumpulan seni bernama Pita Maha. Perkumpulan ini berhasil menyulap Ubud sebagai desa seni dengan skala global. Pada tahun 1936, Tjokorda bersama Tjokorda Gde Raka Sukawati, dan Rudolf Bonnet mendirikan museum. Museum ini didedikasikan untuk menyimpan karya-karya seni agar tetap berada di negara asalnya dan seniman pun tidak kehilangan identitas mereka sebagai seniman Bali.
Koleksi lukisan dimulai dari sumbangan milik Rudolf Bonnet. Disusul oleh koleksi-koleksi milik para seniman yang mendukung perkembangan museum. Museum ini menampilkan indahnya lukisan dan ukiran kayu yang tak ternilah harganya. Kini, Museum Puri Lukisan berkembang sebagai tempat yang aktif mengelola pameran seniman lokal.
Editor: Sigit Kurniawan