Tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang belum diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan mendorong para pekerja produktif berinovasi dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Tidak heran, bermunculan banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM yang dirilis pada September 2014, di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UKM sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah UKM paling besar di dunia.
Pertumbuhan pelaku UKM tentunya merupakan hal yang sangat menggembirakan bagi pertumbuhan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Pada tahun 2014, sektor industri UKM berkontribusi sebesar 58,92% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan menyerap tenaga kerja sebesar 97,30%. Terlepas dari tingginya pertumbuhan sektor UKM, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak pelaku UKM di Indonesia yang memiliki keterbatasan modal untuk melakukan ekspansi usaha maupun mengembangkan keahlian sumber daya manusianya.
Lalu, bagaimana para pelaku UKM ini mengantisipasi kendala yang ada untuk dapat tetap bersaing dan memperluas usahanya? Apakah dengan maraknya jasa freelance telah dilirik sebagai pilihan bagi para pelaku UKM? Apa saja jasa freelance yang dibutuhkan oleh pelaku UKM saat ini?
Menjawab hal tersebut, Sribulancer, menyelenggarakan sebuah survei untuk melihat dan memahami kebutuhan para pelaku usaha yang terdaftar sebagai klien Sribulancer dan pernah menggunakan jasa freelance. Sebelumnya Februari lalu, Sribulancer merilis hasil survei yang melihat bagaimana karakteristik dan pandangan para pekerja Indonesia terhadap pekerjaan freelance.
Pada survei kedua ini, Sribulancer menyebarkan kuesioner kepada 5.700 klien Sribulancer yang dilakukan pada 25 Mei 2015 hingga 29 Juni 2015. Bidang usaha dari para responden cenderung bervariasi, mulai dari pengembangan website, pakaian-makanan, hingga desain. Ukuran usaha mayoritas responden tergolong usaha kecil yang mana 42% di antaranya hanya memiliki satu hingga lima orang karyawan.
Lebih dari 50% responden merasa keberadaan freelancer sangat penting karena terdapat beberapa pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh staf internal mereka. Kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki untuk mengerjakan semua tugas secara internal dan keterbatasan biaya untuk merekrut pekerja fulltime juga menjadi alasan menggunakan jasa freelancer.
Kebutuhan jasa freelancer pun tergolong cukup tinggi. Lebih dari 80% responden menggunakan jasa freelancer hingga 3x per bulan. Bahkan, lebih dari 500 responden (9%) menggunakan jasa freelancer hingga lebih dari 10x per bulan. Rata-rata pengeluaran yang dialokasi oleh responden untuk jasa freelancer tergolong bervariasi dan cukup terjangkau mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 3,5 juta per jasa freelancer dengan jasa freelance yang paling banyak dicari adalah website dan pengembangan (50%), desain dan multimedia (24%), penulisan (13%) dan marketing (10%).
“Dari kebutuhan jasa freelance yang dicari terlihat bahwa keahlian dari sisi teknologi informasi dan desain merupakan keahlian yang masih jarang dimiliki oleh para responden dan menjadi peluang besar bagi para freelancer untuk menawarkan jasa di bidang ini,” jelas Ryan Gondokusumo, CEO Sribulancer.
Ryan melanjutkan, dari survei ini juga terlihat bahwa makin banyak para pelaku UKM yang melirik ekspansi usahanya secara online dengan memanfaatkan kecanggihan internet sehingga kebutuhan akan jasa pengembangan website, desain dan multimedia menjadi yang paling popular. Tentunya, ekspansi usaha secara online dapat menjadi solusi akan keterbatasan modal usaha.
Secara mendalam, responden juga ditanya terkait mengapa mereka mencari jasa freelance di situs freelance dan apa saja kriteria dalam memilih situs freelance. Mayoritas responden menjawab bahwa situs freelance menawarkan banyak pilihan freelancer dan sangat memudahkan mereka dalam mencari jasa freelancer yang tepat. Dalam memilih situs freelance, para responden sangat memperhatikan sistem pengaturan harga, keamanan situs freelance, database freelancer yang dimiliki, kemudahan dalam mengakses situs freelance serta pelayanan yang diberikan oleh situs freelance.
“Saat ini, lebih dari 34.000 professional freelancer di berbagai bidang telah bergabung dengan Sribulancer. Berbagai klien besar seperti BerryBenka, Traveloka, Mitra Adi Perkasa hingga Intiland juga sudah menggunakan Sribulancer untuk menyelesaikan pekerjannya. Kami yakin dengan pengalaman, fitur canggih yang telah diimplementasikan dan juga garansi uang kembali yang Sribulancer tawarkan dapat menjadikan Sribulancer sebagai mitra bagi klien dalam mengembangkan bisnisnya,” tambah Ryan.
Sebagai situs yang menghubungkan antara pemilik bisnis dengan professional freelancer, Sribulancer memberikan kenyamanan dan kemudahan pada berbagai aspek kepada penggunanya. Dengan menggunakan platform yang disediakan Sribulancer, tawar menawar akan berlangsung lebih mudah, komunikasi menjadi lebih praktis, dan sistem pembayaran terjamin keamanannya.