Zalora baru saja merayakan ulang tahunnya ke-6 di Indonesia. Selama hadir di negeri ini, Zalora mengaku berhasil menancapkan posisinya sebagai e-commerce barang fashion paling diminati di Indonesia.
Kendati sedang berbahagia, Zalora secara global mesti mengumumkan kabar bahwa CEO Grup-nya, yaitu Parker Gundersen harus meninggalkan perusahaan pada akhir Mei karena alasan pribadi. Gundersen bergabung dengan Zalora pada tahun 2016 dan telah mengembangkan merek sekaligus meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara Zalora mengatakan pihaknya tengah mencari pengganti Gundersen dan akan megumumkan dalam waktu dekat.
Gundersen juga membantu menegaskan positioning Zalora sebagai fashion online nomor wahid di Asia Tenggara. Gundersen mengatakan bahwa evolusi Zalora sebagai platform mode adalah bukti kemajuan besar yang telah dibuat dalam meningkatkan penjualan produk, membangun hubungan yang lebih kuat dengan mitra mereknya, serta memperkuat posisinya di pasar.
Posisi brand Zalora semakin kuat lewat situs dan katalog yang telah dimodifikasi, begitupun dengan kehadirannya di televisi melalui Next Top Model Asia dan How Do I Look Asia? Belum lagi dengan sejumlah peluncuran produk eksklusif dengan mitra desainer lokal dan internasional.
Zalora sampai saat ini telah bekerja sama dengan brand mode besar Calvin Klein, J.Crew, Hugo Boss, Abercrombie & Fitch dan Adidas. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim untuk semua kerja keras yang membuat Zalora berada sampai saat ini,” ujar dia.
Editor: Eko Adiwaluyo