PT Gajah Tunggal Tbk selaku produsen ban motor IRC Tire punya andalan baru di segmen motor sport Tanah Air, IRC RMC810. Ban ini pun membidik para pengendara motor sport kelas 150 cc dan 250 cc.
Kehadiran ban ini pun cukup dinanti oleh pecinta otomotif roda dua. Untuk ban ini, Gajah Tunggal mengaku telah melakukan beragam riset dan pengujian hingga mendapatkan spesifikasi ban yang cocok untuk pengendara Indonesia.
IRC RMC810 merupakan ban jenis Radial. Mengutip dari Motorexpertz.com, perbedaan utama antara ban radial dengan ban bias terletak pada konstruksinya. Konstruksi Ban radial bersudut 90 derajat dan menggunakan lapisan dari serat baja. Sedangkan konstruksi ban bias bersudut 45 derajat dan menggunakan serat nilon.
Dengan rangkaian bahan di dalamnya, RMC810 menawarkan berbagai keunggulan, mulai dari daya cengkram, performa di jalan kering dan basah hingga kemudahan pengendalian. Apa benar? Untuk menjawab hal ini, Marketeers pun beruntung mendapat kesempatan untuk mencoba ban ini.
Impresi awal terhadap RMC810 cukup menarik berkat tampilannya yang sporty dan label Made in Japan ini. Setelah dipasangkan di motor GSX-R150, ban ini terasa lebih empuk dan ringan dibandingkan ban bawaan dari motor besutan Suzuki ini.
GSX-R150 sendiri menggunakan ban IRC Exato ukuran 90/80-17 (depan) dan 130/70-17 (belakang). Marketeers pun mencoba RMC810 ukuran 110/70-17 (depan) dan 140/70-17 (belakang). Otomatis GSX-R150 tunggangan Muhammad Perkasa Al Hafiz dari Marketeers terasa lebih tinggi dan gagah.
Ban ini pun diuji di beragam medan dan kecepatan. Mulai dari aspal ibu kota, jalan bebatuan, kecepatan tinggi, kecepatan rendah, di jalan kering hingga di jalan basah dan licin.
Hasilnya, ban ini cukup mumpuni dan stabil untuk digunakan di kecepatan tinggi hingga 130 kpj di jalan aspal yang rata. Tidak heran, lantaran speed indeks/rating H sudah tersemat pada motor ini. Dengan rating sebesar ini, RMC810 bisa diajak untuk dipacu hingga 210 kpj.
Seperti ban radial pada umumnya, RMC810 pun terasa lebih enteng karena bobonya lebih ringan. Dengan kembangan searah atau tidak menyilang pada ban ini akan mendukung performa kendaraan.
Begitu juga ketika dipacu di jalanan yang basah. Ban masih terasa cukup mencengkram aspal. Namun diajak bermanuver pada tikungan pun bisa diandalkan hingga membuat rider marketeers cukup percaya diri untuk menikung dengan kecepatan sedikit tinggi. Begitu juga ketika melakukan pengereman mendadak, ban tidak lantas menjadi liar namun tetap berupaya mencengkram jalanan. Hasilnya, pengereman terasa aman meski tuas rem harus ditekan paksa beraturan.
Apa tidak ada kelemahan dari ban ini? Tidak juga. Setelah percobaan panjang, hingga lebih dari 1000 kilometer selama kurang lebih enam bulan, ban ini ternyata kurang pandai di jalanan yang tidak rata. Maklum saja, ban ini memang dirancang untuk motor sport yang notabene lemah di jalan bebatuan dan berlubang. Apalagi, motor yang digunakan adalah motor full fairing dengan konstruksi yang diperuntukkan untuk di jalan perkotaan.
Begitu juga ketika dibawa di kecepatan rendah. Motor menjadi sedikit tidak stabil dan membutuhkan upaya lebih untuk menyeimbangkan motor. Efek ini mungkin akibat ukuran ban yang dipakai lebih besar dan tapaknya lebih lebar dari ukuran standar ban untuk motor ini.
Namun, kondisi ini tidak dirasakan oleh reviewer lain, seperti Jules Langitan dari tim stephenlangitan.com yang menggunakan IRC RMC810 di motor GSX-S150 miliknya. Menurutnya, ban miliknya yang sudah “dicukur” tetap terasa stabil ketika dipacu di kecepatan rendah.
Secara keseluruhan, ban ini cukup membuat rider Marketeers merasa nyaman untuk digunakan harian di jalanan ibu kota. Ketika motor dipacu pun, ban ini memberikan kepercayaan diri yang cukup tanpa khawatir motornya terpeleset atau slip. Sebuah harga yang pantas untuk ban yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta lebih.
Editor: Sigit Kurniawan
