Bulan Ramadan yang menjadi momentum berbagai brand meningkatkan layanannya. Salah satunya adalah umma, platform media sosial yang ditargetkan untuk pasar muslim ini tidak ketinggalan memanfaatkan momentum ramadan untuk menjaring lebih banyak pengguna.
Indra Wiralaksana, CEO umma mengatakan bahwa ibadah bulan suci Ramadan pada tahun ini akan memiliki tantangan yang besar. Tentu saja hal ini dipengaruhi dengan kondisi pandemi yang belum kunjung memperlihatkan penurunan di Indonesia.
“Ramadan sudah menjadi tradisi untuk meningkatkan kualitas beribadah umat Muslim, namun dengan kondisi pandemi, mereka harus memfokuskan ibadah di rumah. Di sinilah umma hadir untuk masyarakat muslim di Indonesia,” kata Indra.
Pada Ramadan kali ini, diperkirakan akan berkurangnya kajian-kajian keagamaan yang dilakukan dalam pertemuan langsung. Tidak hanya itu, frekuensi ibadah di masjid atau musholla juga diimbau untuk tidak memiliki terlalu banyak jamaah.
“Untuk itulah kami meluncurkan kampanye #diummaaja. Dalam kampanye ini, umma menghadirkan berbagai fitur sebagai panduan ibadah di rumah sepanjang Ramadan,” lanjut Indra.
Setidaknya, terdapat tiga fitur yang ditawarkan oleh umma untuk memaksimalkan ibadah di rumah. Di antaranya adalah Jurnal Ibadah Harian, Klinik Baca Al-Quran, dan Live Streaming Kajian.
Jurnal Ibadah Harian dapat digunakan sebagai pengingat kegiatan ibadah sehari-hari. Pada Ramadan ini, umma juga memperkenalkan fitur pencpaian ibadah berdasarkan aktivitas pengguna di aplikasi.
“Fitur ini menjadi semacam misi beribadah. Pengguna yang berhasil menyelesaikan pencapaian ibadahnya akan mendapatkan lencana,” jelas Indra.
Sementara itu, fitur Klinik Baca Al-Quran dapat digunakan untuk mengecek kaidah pembacaan secara tartil dan tajwid. Pengguna dapat mengirimkan rekaman pembacaan Al-Quran ke aplikasi umma dan ustaz dari umma akan memberikan evaluasi.
“Yang terakhir adalah fitur Live Streaming Kajian. Di fitur ini, umma melaksanakan siaran langsung kajian setiap waktu sahur dan menjelang buka puasa lengkap dengan fitur tanya jawab dengan ustaz-ustaz yang melakukan kajian,” tutup Indra.
Editor: Ramadhan Triwijanarko
