UNICEF: Tiga Kompetensi Ini Harus Dikuasai Anak Muda Era Sekarang
Dunia terus berubah. Perilaku masyarakat pun telah bergeser seiring tingginya penetrasi dunia internet. Sebagai generasi muda, kita pun harus bisa beradaptasi atau membekali diri dengan berbagai kompetensi.
Sebuah studi dari UNICEF mengenai keterampilan masa depan menunjukkan bahwa daya kreativitas, berpikir kreatif, dan keterampilan digital adalah tiga jenis kompetensi yang dianggap paling penting oleh remaja untuk masa depan mereka. Sayangnya, banyak dari remaja ini merasa keterampilan-keterampilan itu tidak mereka dapatkan di sekolah.
Temuan ini sejalan dengan pendapat responden studi yang berasal dari sektor swasta. Mereka menyoroti kondisi kelangkaan keterampilan lunak yang signifikan di kalangan calon karyawan dan karyawan baru.
“Membangun keterampilan anak-anak muda adalah hal prioritas dalam dunia yang berubah begitu cepat saat ini,” kata Perwakilan UNICEF Debora Comini dalam siaran persnya.
UNICEF dan Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa (Markoding) dengan dukungan dari perusahaan teknologi global ARM dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta pun menggelar program Markoding Digital Innovation. Sebanyak dua puluh peserta yang menjadi finalis disaring dari 482 remaja di Jakarta yang mengikuti tahap awal program.
Finalis, yang berusia antara 15 dan 19 tahun, mengikuti pelatihan intensif selama dua bulan. Mereka dibina oleh berbagai mentor. Relawan ini pun datang dari beragam latar belakang profesi, seperti desainer grafis, pembuat piranti lunak, pekerja sosial, analis investasi, guru, pelajar, pendiri perusahaan rintisan, dan diplomat.
“Kami ingin menumbuhkan generasi muda yang sadar akan permasalahan di sekitarnya. Harapannya, mereka menggunakan kreativitas untuk menciptakan solusi terhadap tantangan yang dihadapi, aktif mengasah empati dan kemauan belajar, serta yakin mereka bisa membawa perubahan,” ujar CEO & Pendiri Markoding Amanda Simandjuntak.
Dengan bekerja sebagai tim, diharapkan generasi muda ini mampu menciptakan program-program kreatif. “Kami berharap para remaja akan terdorong mempelajari keterampilan baru, mencari ide baru, menjawab masalah, dan siap berperan meningkatkan kemakmuran bangsa,” tutup Debora.